Text
SKRIPSI PENGARUH SURFACES ROUGHNESS TERHADAP KEKUATAN TARIK GESER ADHESIVE BONDING MATERIAL ALUMINIUM-KOMPOSIT COCO FIBER
ABSTRAK
Saat ini komposit serat alam banyak digunakan di dunia otomotif dan konstruksi. Sifat komposit yang tahan korosi dan ringan menjadikannya sebagai bahan penggantui logam semakin luas. Serat sabut kelapa (coco fiber) merupakan salah satu serat alam yang dapat dimanfaatkan sebagai penguat komposit yang ramah lingkungan. Material pengganti baja lain yang tahan korosi adalah aluminium. Dalam penggunaan kedua material tersebut pada suatu struktur harus memenuhi kriteria kemampuan dan keamanan. Termasuk dalam hal ini adalah sambungan. Metode penyambungan yang dapat diterapkan pada material aluminium dan komposit adalah adhesive bonding, mechanical method dan gabungan keduanya. Adhesive bonding merupakan metode yang tepat untuk menyambung komponen pada panel pintu mobil. Penggunaan metode ini bermanfaat untuk menjaga struktur material dan distribusi beban merata. Aplikasi sambungan adhesive juga digunakan pada bagian mobil, pesawat, elektronika, aerospace, industri listrik dan konstruksi. Riset terkait peningkatan sifat mekanis sambungan aluminium-komposit coco fiber dipandang sangat penting untuk dilakukan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis variasi kekasaran permukaan adherend terhadap kekuatan tarik yang optimal pada sambungan single lap joint aluminium-komposit coco fiber. Kekaasaran permukaan (surfaces roughness) yang digunakan pada penelitian ini adalah grit ampelas P280, P320, P360 dan P400. Aluminium yang digunakan adalah seri 1xxx sedangkan coco fiber diberikan perlakuan alkali dengan perendaman 5% NaOH selama 2 jam. Perbandingan jumlah fraksi volume pada spesimen komposit adalah 70% resin 30% serat. Compression moulding dipilih sebagai metode pencetakaan komposit. Adhesive atau perekat yang digunakan adalah epoxy. Pengujian yang dilakukan adalah uji tarik geser menggunakan standar ASTM D1002-01 dengan pengamatan hasil pengujian berupa foto makro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sambungan single lap joint aluminium-komposit coco fiber dengan kekasaran grit ampelas P360 memiliki kekuatan tarik yang maksimal dengan rata-rata kekuatan tarik 1,35 MPa. Sambungan aluminium-komposit dengan kekasaran grit ampelas P280 memiliki nilai kekuatan tarik terendah dengan rata-rata 0,92 MPa. Pada sambungan dengan kekasaran grit ampelas P360 terjadi mode kegagalan sambungan thin-layer cohesive failure atau kegagalan kohesif lapisan tipis, sedangkan adhesive failure terjadi pada sambungan dengan kekasaran grit ampelas P360.
Kata kunci: komposit, aluminium, adhesive, single lap joint, adhesive failure
18-UN57.U1-STM-III-2021 | MESIN REN P 2021 | Ruang Skripsi (TEKNIK MESIN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain