Text
SKRIPSI STUDI KELONGSORAN DI DESA BALESARI DAN DESA KEMBANGKUNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE EMPIRIS DAN SOFTWARE ROCSCIENCE SLIDE 6.0
INTISARI
Longsor merupakan bencana alam yang kerap kali terjadi di Indonesia. Menurut data BPS Kabupaten Magelang tahun 2018, Kecamatan Windusari merupakan salah satu kecamatan yang sering terjadi bencana tanah longsor yang tercatat 13 kali dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Salah satu Desa yang rawan longsor berada di Desa Balesari dan Kembangkuning. sehingga diperlukan adanya antisipasi, salah satunya dengan menganalisa stabilitas lereng yang ada pada Desa tersebut. Data yang diperlukan kemiringan lereng(θ), tinggi lereng(H), berat volume tanah(γ), sudut gesek dalam(φ), dan kohesi(c). Penelitian ini dilakukan untuk mendapat angka keamanan pada stabilitas lereng di Desa Kembangkuning dan Desa Balesari. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Simplified Bishop dan Simplified Janbu dengan perhitungan secara manual dan software Rocscience Slide 6.0. Hasil pengukuran kemiringan lereng di Desa Balesari lereng 1=60.13°, Lereng 2=59.27°, dan Lereng 3=54.66°, Desa kembangkuning lereng 1=40.57°, Lereng 2=38.22°, dan Lereng 3=34.62°. Hasil faktor keamanan di Desa Balesari lereng 1 dengan FK=0,696, Lereng 2 FK=0,890, dan Lereng 3 FK= 1,056. Sedangkan di Desa Kembangkuning lereng 1 FK=1,049, Lereng 2 FK=1,304, dan Lereng 3 FK=1,311. Penelitan ini dapat disimpulkan bahwa Desa Jambean, Malanggaten, Mojo, dan Candiroto dinyatakan tidak aman dengan FK < 1,3, sedangkan Desa Selogriyo dan Campurejo dinyatakan aman dengan FK > 1,3. Pengaruh longsor dipengaruhi oleh kemiringan lereng dan kondisi tanahnya. Berdasarkan hasil penelitian lereng rawan longsor pada kemiringan lereng 40-60° pada kondisi tanah jenuh.
Kata Kunci: Kemiringan, Simplified Bishop, Simplified Janbu, Faktor Keamanan
17-UN57.U1-STS-III-2021 | SIPIL MUN S 2021 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain