Text
SKRIPSI IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA KELAS VII DI LERENG MERAPI PADA TEMA MITIGASI GUNUNG MELETUS
ABSTRAK
Fimarizki. 2021. “Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VII di Lereng Merapi pada Tema Mitigasi Gunung Meletus”. Skripsi. Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Pembimbing I Eko Juliyanto, S.Pd., M.Pd., Pembimbing II Eli Trisnowati, S.Pd., M.Pd.
Kabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki potensi bencana gunung meletus. Fenomena atau mitos mengenai Gunung Merapi masih banyak yang dipercaya oleh masyarakat di Lereng Gunung Merapi. Mitigasi bencana diperlukan untuk meminimalisir korban jiwa. Pembelajaran IPA di SMP terdapat materi mitigasi bencana. Berbagai macam fenomena dan mitos yang ada, muncul permasalahan apakah siswa mengalami miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui ada tidaknya miskonsepsi pada siswa dalam materi struktur bumi dan dinamikanya terkait tema mitigasi gunung meletus pada siswa kelas VII di lereng Merapi dan 2) mengidentifikasi bentuk miskonsepsi siswa kelas VII di lereng Merapi pada materi struktur bumi dan dinamikannya terkait tema mitigasi gunung meletus. Pendekatan penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan analisis konten. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Dukun dan SMP Negeri 2 Dukun tahun pelajaran 2020/2021. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan wawancara menggunakan tes empat tahap. Tes ini terdiri dari empat tahap yaitu tahap pertama berisi soal pengetahuan, tahap kedua berisi tingkatan keyakinan dari jawaban pertama, tahap ketiga berisi alasan jawaban pertama, dan tahap keempat berisi tingkat keyakinan alasan yang diberikan. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan analisis data dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa siswa kelas VII yang berada di Lereng Gunung Merapi khususnya di SMP Negeri 1 Dukun dan SMP Negeri 2 Dukun tahun pelajaran 2020/2021 mengalami miskonsepsi dalam materi mitigasi bencana dengan persentase tertinggi 57,27%. Pada penelitian ini, diperoleh 7 bentuk miskonsepsi siswa. 1) siswa menyatakan bahwa aktifitas hewan yang turun dari Lereng Gunung Merapi saat terjadi erupsi karena hewan bosen tinggal di hutan sehingga sebanyak 31,81% siswa teridentifikasi miskonsepsi pada konsep tanda-tanda terjadinya gunung meletus. 2) siswa menyatakan adanya fenomena siluman hewan atau makhluk gaib yang menyerupai hewan ingin mencari tumbal ke pemukiman warga sehingga sebanyak 40,90% siswa teridentifikasi mengalami miskonsepsi pada fenomena gunung akan erupsi. 3) siswa menyatakan bahwa fenomena wedhus gembel adalah fenomena yang disebabkan oleh makhluk gaib bernama mbah Petruk yang sedang marah akibat ulah petinggi negeri yang sekarah sehingga sebanyak 40,09% siswa teridentifikasi mengalami miskonsepsi pada konsep fenomena wedhus gembel. 4) siswa menyatakan awan berwarna hitam berbentuk sepeti salah satu wayang yaitu Petruk, sehingga siswa teridentifikasi miskonsepsi karena memberikan alasan yang salah pada konsep wedhus gembel dan persentasenya 40,09% yang teridentifikasi miskonsepsi. 5) siswa memberikan alasan pada soal dengan konsep wedhus gembel yaitu percaya dengan jawaban karena saya cari di google/internet, sehingga siswa teridentifikasi miskonsepsi walaupun jawaban yang diberikan benar namun alasannya salah. 6) siswa menyatakan kata kakek saya gausah mengungsi karena sudah mengirimkan sesajen ke arwah leluhur kita pasti aman sehingga sebanyak 44,54% siswa teridentifikasi miskonsepsi pada konsep mengungi. 7) siswa menyatakan bahwa mengungsi ga mengungsi itu hak masingmasing orang. Setelah menggungsi sama saja kembali kerumah sehingga siswa teridentifikasi miskonsepsi sebanyak 43,63% pada konsep kegiatan yang dilakukan sesudah mengungsi.
Kata kunci: Miskonsepsi, Tes Empat Tingkat, Mitigasi Bencana
13-UN57.U1-SI-VIII-2021 | IPA FIM I 2021 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN IPA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain