Text
SKRIPSI PEMANFAATAN SUMUR BIOPORI SEBAGAI RESAPAN UNTUK KONSERVASI AIR TANAH DAN PENGURANGAN BANJIR
INTISARI
Perubahan tata guna lahan menjadi permukiman dapat mengakibatkan daerah kedap air tinggi. Hal ini menyebabkan air yang berinfilltrasi ke dalam tanah sedikit sedangkan air yang melimpas mengalami kenaikan. Sumur biopori dapat digunakan untuk melindungi, memperbaiki serta menghindari terjadinya erosi pada permukaan tanah. Dari permasalahan yang ditemukan, diperlukan teknik konservasi air menggunakan sumur biopori. Penelitian ini menggunakan Metode Mononobe untuk mencari intensitas hujan dari data hujan Balai Penyuluhan Pertanian pada 10 tahun terakhir. Intensitas hujan digunakan untuk menghitung debit limpasan. Data infiltrasi didapatkan dengan meresapkan air ke dalam lubang biopori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa debit limpasan yang terjadi pada Daerah I dan II yaitu 4,00 m3/jam dan 1,94 m3/jam. Air yang berinfiltrasi titik 1 yaitu 2,83 . 10−3 mm/menit. Air yang berinfiltrasi titik 2 yaitu 4,34 . 10−3 mm/menit. Infiltrasi titik 3 yaitu 2,27 . 10−3 mm/menit. Infiltrasi titik 4 yaitu 2,16 . 10−3 mm/menit. Infiltrasi titik 5 yaitu 3,34 . 10−3 mm/menit. Lubang biopori rata-rata yang dibutuhkan pada Daerah I yaitu 1778 buah, sedangkan pada Daerah II yaitu 874. Hal ini menunjukkan semakin luas daerah kedap mengakibatkan kebutuhan biopori banyak dibandingkan daerah yang memiliki luasan kedap kecil.
Kata kunci: tata guna lahan, infiltrasi, biopori
44-UN57.U1-STS-XI-2021 | SIPIL CHA P 2021 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain