Text
SKRIPSI KERAGAMAN DAN POTENSI JAMUR INDIGENOUS MICROORGANISM (IMO) RUMPUN BAMBU SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI Fusarium sp. PENYEBAB PENYAKIT LAYU BAWANG PUTIH (Alliumsativum)
INTISARI
Keragaman dan Potensi Jamur Indigenous Microorganism (IMO) Rumpun Bambu sebagai Agen Pengendali Hayati Fusarium sp. penyebab Penyakit Layu Bawang Putih (Allium sativum)
Lia Fauziah1), Sugiyarto2), Ayu Lestiyani3)
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mendapatkan jamur indigenous rumpun bambu yang berpotensi sebagai agen pengendali hayati patogen Fusarium sp. bawang putih. Penelitian dilakukan secara in vitro di Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung pada Juni sampai September 2021. Penelitian terdiri dari 3 tahap yaitu (1) Isolasi dan identifikasi jamur patogen Fusarium sp. bawang putih, (2) Isolasi dan identifikasi jamur indigenous rumpun bambu (3) Uji antagonis jamur Fusarium sp. dan jamur indigenous rumpun bambu. Hasil isolasi jamur indigenous rumpun bambu diperoleh 10 isolat yang terdiri dari Penicillium1, Fusarium2, Fusarium3, Mucor4, Trichoderma5, Curvularia6, Aspergillus7, Aspergillus8, Rhizopus9, and Rhizoctonia10. Jamur yang berpotensi sebagai agen antagonis yaitu Penicillium1, Mucor4, Trichoderma5, Aspergillus7, and Aspergillus8. Daya antagonis jamur indigenous rumpun bambu yang tertinggi pada jamur Trichoderma5 sebesar 66.71%, sedangkan daya antagonis terendah pada jamur Penicillium1 sebesar 32.92%.
Kata kunci: Allium sativum, daya antagonis, Fusarium sp., dan rumpun bambu.
4-UN57.U1-SP-III-2022 | PERTANIAN FAU K 2022 | Ruang Skripsi (PERTANIAN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain