Text
SKRIPSI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI SELF-EFFICACY SISWA
ABSTRAK
Aditya, Yunita. 2022. “Implementasi Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Berbasis Etnomatematika Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Ditinjau Dari Self-Efficacy Siswa”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tidar. Pembimbing I Syita Fatih ‘Adna, S.Pd., M.Sc., Pembimbing II Aprilia Nurul Chasanah, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci : CIRC, Kemampuan Komunikasi Matematis, Self-Efficacy.
Temuan tes kemampuan awal komunikasi matematis siswa di SMP Negeri 1 Magelang, yang menghasilkan skor 37,39, menjadi pendorong untuk penelitian ini. Partisipasi siswa secara langsung dalam proses pembelajaran kurang terjadi di dalam kelas. Ketika pembelajaran berlangsung, kondisi siswa kurang aktif, tidak peduli apa yang dibutuhkan, dan siswa kurang memiliki antusias dalam membaca dikarenakan mereka lebih paham soal berbentuk konsep daripada soal cerita serta siswa kurang cekatan dalam menuliskan matematika. Tujuan penelitian untuk (1) mengidentifikasi kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbasis etnomatematika lebih baik dengan siswa yang mengikuti pembelajaran pada model pembelajaran langsung; (2) mengidentifikasi siswa dengan self-efficacy kategori tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis paling baik daripada siswa dengan self-efficacy kategori sedang dan rendah; serta (3) mengidentifikasi interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu model pembelajaran dan self-efficacy, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemampuan komunikasi matematis. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 62 siswa dari kelas VIIE dan VIIG. Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis data tahap awal dan analisis data tahap akhir. Analisis data tahap awal menggunakan pengujian prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas (uji liliefors) serta uji homogenitas (uji bartlett) dan menggunakan uji-t sedangkan pada analisis data tahap akhir menggunakan pengujian prasyarat analisis (uji liliefors dan uji bartlett), uji anava dua jalan, dan uji pasca anava yaitu uji scheffe. Hasil penelitian ini menunjukkkan bahwa pada kelas kontrol terdapat siswa yang memiliki self-efficacy kategori tinggi sebanyak 7 siswa, sedang 14 siswa, dan rendah 10 siswa. Sedangkan siswa kelas eksperimen memiliki self-efficacy kategori tinggi sebesar 6 siswa, sedang 16 siswa, dan rendah 9 siswa. Pada analisis data tahap awal dan akhir data berdistribusi normal dan homogen. Uji-t pada tahap awal memiliki hasil bahwa rata-rata nilai awal pada kedua kelas sama. Pada tahap akhir dilakukan uji anava dua jalan yang memiliki hasil bahwa: (1) model pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; (2) self-efficacy berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis. Setelah dilakukan uji anava dua jalan ternyata hipotesis 1 dan hipotesis 2 ditolak. sehingga dilanjutkan uji pasca anava menggunakan rerata marginal dan komparasi rerata antar kolom. Nilai rerata marginal model CIRC berbasis etnomatematika sebesar 81,52 dan pembelajaran langsung sebesar 70,71 sedangkan hasil komparasi rerata antar kolom pada selfefficacy F1−2 = 7,46; F2−3 = 29,88; dan F1−3 = 48,59. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran CIRC berbasis etnomatematika lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran langsung; (2) siswa dengan kategori self-efficacy tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis sama baiknya dengan siswa yang memiliki kategori self-efficacy sedang, siswa dengan self-efficacy kategori sedang lebih baik dari pada siswa yang memiliki self-efficacy kategori rendah, siswa dengan self-efficacy pada kategori tinggi lebih baik dari pada siswa dengan self-efficacy kategori rendah; dan (3) tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan self-efficacy terhadap kemampuan komunikasi matematis.
9-UN57.U1-SPM-VIII-2022 | MATEMATIKA ADI I 2022 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN MATEMATIKA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain