Text
SKRIPSI PERBEDAAN KONSENTRASI PELARUT ETANOL TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF KULIT JENGKOL (Archidendron jiringa)
INTISARI
Perbedaan Konsentrasi Pelarut Etanol Terhadap Kandungan Senyawa Bioaktif Kulit Jengkol (Archidendron Jiringa)
Purnama Ningrum
purnamaningrum25@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsentrasi pelarut etanol untuk mengekstrak kulit jengkol terhadap kandungan senyawa bioaktifnya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tepung kulit jengkol sebanyak 50g pada setiap perlakuan. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah P1 (akuades 100%), P2 (etanol 24% (75% akuades + 25% etanol)), P3 (etanol 48% (50% akuades + 50% etanol)), P4 (etanol 72% (25% akuades + 75% etanol)), dan P5 (etanol 96% (100% etanol)). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tanin, saponin, flavonoid, dan total fenol. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA), jika terdapat perbedaan yang nyata maka dilakukan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian ekstrak kulit jengkol menggunakan pelarut etanol dengan konsentrasi yang berbeda memberikan hasil kandungan tanin dan saponin yang berbeda nyata (P kurang dari 0,05), sedangkan kandungan flavonoid dan total fenol tidak berbeda nyata (P>0,05). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi pelarut etanol 48-96% memberikan hasil ekstraksi tanin dan saponin ekstrak kulit jengkol yang paling baik, tetapi tidak memengaruhi kandungan flavonoid dan total fenol yang terekstrak dari kulit jengkol (Archidendron jiringa).
Kata Kunci: Etanol, kulit jengkol, senyawa bioaktif.
11-UN57.U1-SPT-X-2022 | PETERNAKAN NIN P 2022 | Ruang Skripsi (PETERNAKAN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain