Text
SKRIPSI PERBEDAAN KONSENTRASI PELARUT METANOL TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF KULIT JENGKOL (Archidendron jiringa)
INTISARI
PERBEDAAN KONSENTRASI PELARUT METANOL TERHADAP KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF KULIT JENGKOL
(Archidendron jiringa)
Ridhwan Anshor Alfauzi 1), Lilis Hartati 2), Danes Suhendra 3)
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan kandungan senyawa bioaktif secara kuantitatif pada kulit jengkol dengan konsentrasi pelarut metanol yang berbeda P1 (Akuades 100%), P2 (Metanol 24%), P3 (Metanol 48%), P4 (Metanol 72%) dan P5 (Metanol 96%). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2022. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu maserasi dan pengukuran kandungan senyawa bioaktif dilakukan menggunakan spektrofotometer uv-vis. Parameter yang diamati pada penelitian ini antara lain rendemen ekstrak, tanin, saponin, flavonoid, dan total fenol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan konsentrasi pelarut metanol tidak berpengaruh nyata terhadap rendemen ekstrak dan total fenol, namun memberikan pengaruh nyata terhadap kandungan tanin, saponin, dan flavonoid. Rendemen ekstrak (4,55,5%), tanin tertinggi (P4=78,35ppm) tanin terendah (P1=29,81ppm), saponin tertinggi (P5=416,15ppm) saponin terendah (P1=152,83ppm), flavonoid tertinggi (P5=8,12ppm) flavonoid terendah (P1=3,75ppm), dan total fenol berkisar antara 13,99-15,21ppm. Penggunaan pelarut metanol pada konsentrasi 72% hingga 96% mampu menarik kandungan senyawa bioaktif yang paling efektif pada kulit jengkol.
Kata kunci: kulit jengkol, metanol, senyawa bioaktif
12-UN57.U1-SPT-X-2022 | PETERNAKAN ALF P 2022 | Ruang Skripsi (PETERNAKAN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain