Text
SKRIPSI STATUS KONSERVASI DAN KEANEKARAGAMAN IKAN LOKAL DI KAWASAN SUB DAS SERAYU (ALIRAN HULU DATARAN TINGGI DIENG) KABUPATEN WONOSOBO
INTISARI
Status Konservasi dan Keanekaragaman Ikan Lokal di Kawasan Sub DAS Serayu (Aliran Hulu Dataran Tinggi Dieng) Kabupaten Wonosobo
Firman Sugiono 1), Tholibah Mujtahidah 2), Muhammad Tri Aji 3)
Degradasi lingkungan akibat dari aktivitas manusia dapat menyebabkan hilangnya habitat ikan. Selain itu, perkembangan yang luas budidaya ikan non asli Indonesia (introduksi) menjadi salah satu penyebab mulai jarang bahkan sulitnya beberapa jenis ikan lokal asli Indonesia yang dapat ditemui di perairan umum. Ikan introduksi yang bersifat invasif di perairan umum dapat menekan dan bahkan mengancam keberadaan jenis ikan endemik. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui status konservasi, keanekaragaman, potensi pemanfaatan dan ancaman ikan lokal di Sub DAS Serayu mengingat adanya ancaman degradasi lingkungan yang terjadi di daerah hulu sungai. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan, terhitung dari awal bulan Mei hingga akhir Juni 2022, bertempat di Sub DAS Serayu yang mengalir melewati 5 Kecamatan di wilayah Kabupaten Wonosobo. Penentuan lokasi menggunakan purposive sampling yang dibagi menjadi 5 titik dimana masingmasing titik mewakili kondisi pada Sub DAS Serayu. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif meliputi jenis dan data sebaran ikan yang berpedoman pada Kottelat et al., (1993), status konservasi menggunakan website www.fishbase.org. dan IUCN Red List. Hasil penelitian menunjukkan total ikan yang tertangkap sebanyak 69 ekor, terdiri dari 9 spesies dan tergolong dalam 5 famili. Indeks keanekaragaman Shanon-Wiener 1.824 (Keanekaragaman sedang), indeks kemerataan Odum 0.830 (Kemerataan tinggi), indeks dominansi Simpson 0.196 (Dominansi rendah), indeks kekayaan Margalef 1.889 (Kekayaan rendah). Berdasarkan status IUCN Red List ditemukan delapan spesies beresiko rendah dan satu spesies belum dievaluasi. Dari sembilan spesies yang tertangkap secara keseluruhan dapat dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi dan tiga diantaranya dapat dijadikan ikan hias. Ancaman ikan lokal di Sub DAS Serayu diantaranya penangkapan ikan berlebihan (over exploitation), degradasi lingkungan, introduksi spesies ikan asing invasif dan perubahan habitat. Kesimpulan dari penelitian ini adalah status konservasi sembilan spesies ikan lokal yang ada di Sub DAS Serayu terbagi menjadi delapan spesies beresiko rendah dan satu spesies belum dievaluasi. Sementara itu, Indeks Keanekaragaman masuk dalam kategori sedang, indeks kemerataannya tinggi, indeks dominansinya rendah dan indeks kekayaannya rendah. Perlu adanya perhatian lebih dari Pemerintah Daerah dalam upaya pengelolaan Sub DAS Serayu secara terpadu khususnya daerah hulu sungai dan kajian konservasi spesies ikan yang tingkat penangkapannya sudah berlebihan.
Kata kunci : Ikan Lokal, Status Konservasi, Keanekaragaman, Sub DAS Serayu
40-UN57.U1-SAKL-XII-2022 | AKUAKULTUR SUG S 2022 | Ruang Skripsi (AKUAKULTUR) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain