Text
SKRIPSI STUDI KASUS KELONGSORAN TANGGUL IRIGASI
INTISARI
Saluran induk Tangsi hancur pada 27 Oktober 2020, penanganan darurat terus dilakukan memakai drum yang di las sepanjang 30 meter karena lokasi kedalaman mencapai 15 meter maka drum kembali longsor. Kemudian dilakukan penanganan lagi dengan menggunakan trucuk bamboo petung yang dibuat talang sepanjang 30 meter dan ketika di uji coba dengan kapasitas debit air 1,8 liter/detik hanya mampu bertahan dua hari dan pada tanggal 23 Maret 2021 saluran Irigasi Tangsi kembali Jebol karena diguyur hujan sangat lebat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui parameter yang berpengaruh terhadap stabilitas. Metode yang digunakan pada analisis ini adalah metode fellenius dan menggunakan software plaxis 2D. Data yang diperlukan dalam analisis ini adalah tinggi lereng (H), kemiringan lereng (θ), berat volume tanah (γ), sudut gesek dalam (φ) dan kohesi tanah (c). Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode fellenius, mendapatkan angka faktor keamanan 0,453 dan dengan metode plaxis mendapatkan angka keamanan 0,283, dimana angka keamanan selisih 0,17. Dari hasil dua metode tersebut didapat nilai faktor keamanan yang kurang dari 1,5 (FK
2-UN57.U1-STS-II-2023 | SIPIL FAR S 2023 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain