Text
SKRIPSI PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL MELALUI COMMUNITY BASED TOURISM DI DESA WISATA WIRUN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO
ABSTRAK
PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL MELALUI COMMUNITY BASED TOURISM DI DESA WISATA WIRUN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO
DWI ANA LESTARI
(dwi.ana13@gmail.com)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Tidar
Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman suku dan budaya. Sektor Pariwisata memperoleh perhatian dari pemerintah dan diwujudkan dalam bentuk kebijakan pemerintah daerah, salah satu regulasi adalah Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Desa Wisata di Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah menerapkan konsep Community Based Tourism dalam pengembangan pariwisata daerah yang lebih memfokuskan kepada partisipasi masyarakat daerah. Upaya pemerintah dalam melakukan peningkatan peran keterlibatan masyarakat dan berbagai stakeholders dalam pembangunan pariwisata daerah yaitu dengan membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis), sadar wisata untuk masyarakat sekitar destinasi wisata dan bertujuan untuk menumbuhkan kemampuan masyarakat lokal dan dapat mengetahui apa yang menjadi hambatan dalam mengasah kemampuan beserta problem solving. Dalam menelusuri persoalan tersebut peneliti menggunakan teori partisipasi masyarakat dari (Huraerah, 2008) yang mencakup partisipasi berupa buah pikiran, tenaga, harta dan benda, keterampilan, dan sosial. Metode yang digunakan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang diperoleh melalui studi lapangan (observasi, wawancara dan dokumentasi) dan studi kepustakaan. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam beberapa bentuk berada dalam tingkatan partisipasi sedang. Partisipasi yang telah maksimal dalam bentuk tenaga, di mana masyarakat saling solidaritas dalam melaksanakan kegiatan pengembangan seperti kerja bakti, partisipasi benda, masyarakat bersedia meminjamkan peralatan yang dimilikinya untuk membantu pelaksanaan pengembangan pariwisata, dan partisipasi sosial, di mana masyarakat sangat antusias dalam menghadiri penyelenggaraan tradisi Slametan Gongso Ageng. Sedangkan partisipasi yang belum maksimal meliputi partisipasi buah pikiran, di mana masyarakat belum terlibat secara merata, partisipasi keterampilan, di mana masyarakat yang memiliki pengetahuan dan kemampuan di bidang pariwisata masih enggan untuk berpartisipasi, dan partisipasi harta, di mana tingkat perekonomian masyarakat di Desa Wirun masih belum merata sehingga masyarakat lokal belum cukup bisa memberikan sumbangsih berupa dana secara langsung.
Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Community Based Tourism, Pengembangan Pariwisata
4-UN57.U1-SSP-II-2023 | FISIPOL LES P 2023 | Ruang Skripsi (FISIPOL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain