Text
SKRIPSI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELEKTUAL) DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI POLA BILANGAN
ABSTRAK
Handayani, Meli. 2022. “Efektivitas Model Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) dan Problem Based Learning terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa pada Materi Pola Bilangan”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Pembimbing I Syita Fatih „Adna, S.Pd., M.Sc., Pembimbing II Fadhilah Rahmawati, S.Pd., M.Pd.
Kata Kunci: Kemampuan Komunikasi Matematis; Model Pembelajaran SAVI; Problem Based Learning.
Temuan tes awal kemampuan komunikasi matematis siswal dil SMP Negeri 13 Magelang yang memperoleh hasil rata-rata 37,93, menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita serta soal yang bentuk permasalahan abstrak. Siswa menganggapl matematika sebagail mata pelajaran yang sulit karena banyak perhitungan dan rumus untuk menyelesaikan masalah dalam matematika.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dapat ditentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang dimaksud adalah: 1) menganalisis ketuntasan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model SAVI; 2) menganalisis ketuntasan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model PBL; dan 3) menganalisis kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model SAVI dan PBL lebih efektif dari model pembelajaran langsung.
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimen, sedangkan desain yang digunakan yaitu the nonequivalent posttest-only control group design. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran yang terdiri dari model SAVI, PBL, dan model pembelajaran langsung, sedangkan variabel terikatnya yaitu kemampuan komunikasi matematis. Populasil dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 13 Magelang. Teknik sampel yang digunakan yaitu cluster random sampling. Sampel yang dipilih yaitu kelas VIII E sebagai kelas eksperimen I dengan model SAVI, kelas VIII H sebagai kelas eksperimen II dengan model PBL, kelas VIII G sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung dan kelas VIII B sebagai kelas uji coba. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan melalui dua tahap yaitu analisis data awal dan analisis data akhir. Analisis data awal menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan kesamaan rerata. Lalu data akhir diperoleh setelah adanya perlakuan akan dilakukan tes. Analisis data akhir yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji ketuntasan, uji one way ANAVA, dan uji lanjut pasca ANAVA.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada analisis data awal memperoleh hasil bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol merupakan populasi yang berdistribusi normal, bersifat homogen, dan memiliki kesamaan rerata yang signifikan antar kelas. Artinya sampel tersebut berasal dari taraf pengetahuan yang tidak jauh berbeda. Setelah diberi perlakuan yang berbeda dan diberikan tes, maka dilakukan analisis data akhir. Pada analisis data akhir diperoleh hasil bahwa kelas sampel berdistribusi normal dan homogen. Pada uji hipotesis I diperoleh hasil bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model SAVI sudah mencapai ketuntasan. Hipotesis II menununjukkan hasil bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model PBL sudah mencapai ketuntasan. Selanjutnya dilakukan uji one way ANAVA untuk menjawab hipotesis III, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan antara hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa antara siswa yang memperoleh model SAVI, PBL, dan model pembelajaran langsung. Sehingga dilakukan uji lanjut pasca ANAVA dengan metode Scheffe, diperoleh hasil bahwa 1) model SAVI dan PBL sama-sama efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; 2) model PBL lebih efektif daripada model pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa; dan 3) model SAVI lebih efektif daripada model pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa 1) hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model SAVI sudah mencapai ketuntasan; 2) hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model problem based learning mencapai ketuntasan; dan 3) terdapat perbedaan keefektifan antara siswa yang diajar dengan model SAVI, PBL dan model pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis, yang diuraikan sebagai berikut: a) model SAVI dan PBL sama-sama efektif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, b) model PBL lebih efektif daripada model pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, dan c) model SAVI lebih efektif daripada model pembelajaran langsung terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa.
4-UN57.U1-SPM-II-2023 | MATEMATIKA HAN E 2023 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN MATEMATIKA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain