Text
SKRIPSI PERBEDAAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) SEBAGAI INOKULAN DALAM FERMENTASI ANAEROB TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT, NILAI pH, BAHAN KERING, DAN NILAI FLEIGH KULIT SINGKONG (Manihot esculenta)
INTISARI
Perbedaan Media Pertumbuhan Mikroorganisme Lokal (Mol) sebagai Inokulan dalam Fermentasi Anaerob terhadap Kadar Asam Laktat, Nilai pH, Bahan Kering, dan Nilai Fleigh Kulit Singkong (Manihot esculenta)
Mulatsih Siswinarti 1), Mohamad Haris Septian2), dan Pradipta Bayuaji Pramono3)
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan Mikroorganisme Lokal (MOL) air cucian beras, air rebusan kedelai, dan air ampas tahu sebagai starter komersial pengganti EM4 dalam pembuatan fermentasi pakan berdasarkan kandungan asam laktat, nilai pH, bahan kering, dan nilai fleigh. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peternakan dan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Tidar. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan (P0 = Kulit singkong + EM4 (1%) + molases 3%), (P1 = Kulit singkong + MOL 1 (1%) + molases 3%), (P2 = Kulit singkong + MOL 2 (1%) + molases 3%), (P3 = Kulit singkong + MOL 3 (1%) + molases 3%) setiap perlakuan diulang sebanyak 5 kali. Data yang dihasilkan dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan menggunakan uji Dunnet, dihitung menggunakan alat bantu IBM SPSS 21. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan perlakuan MOL berpengaruh nyata (P0,05) terhadap asam laktat, bahan kering, dan nilai fleigh. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa MOL mampu dijadikan sebagai pengganti starter komersial karena fermentasi anaerob kulit singkong yang dihasilkan termasuk dalam kategori sangat baik berdasarkan nilai pH, kadar asam laktat, bahan kering dan nilai fleigh yang dihasilkan.
Kata kunci: Kulit singkong, fermentasi, mikroorganisme lokal
17-UN57.U1-SPT-VI-2023 | PETERNAKAN SIS P 2023 | Ruang Skripsi (PETERNAKAN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain