Text
SKRIPSI ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA TUNARUNGU DI SEKOLAH INKLUSI
ABSTRAK
Astutiningsih, T. 2023. “Analisis Proses Pembelajaran Matematika Siswa Tunarungu di Sekolah Inklusi”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar, Pembimbing I Fadhilah Rahmawati, M.Pd., Pembimbing II Aprilia Nurul Chasanah, M.Pd.
Kata Kunci: Proses Pembelajaran Matematika, Siswa Tunarungu, Sekolah Inklusi.
Pendidikan inklusi merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberi kesempatan kepada seluruh siswa yang berkelainan dan memiliki bakat istimewa dan/atau potensi kecerdasan untuk ikut serta dalam pembelajaran atau pendidikan bersama dalam lingkungan pendidikan dengan siswa pada umumnya. Sekolah inklusi diselenggarakan pemerintah dalam rangka memberikan kesempatan kepada seluruh siswa tanpa membedakan kondisi dan latar belakangnya. Tunarungu sebagai individu yang memiliki hambatan dan kebutuhan khusus masih mendapat deskriminasi sehingga tidak dapat menempuh pendidikan di sekolah inklusi dengan alasan kurangnya fasilitas dan pengetahuan terhadap proses pembelajaran siswa tunarungu terutama mata pelajaran matematika.
Tujuan pada penelitian ini ialah untuk menganalisis proses pembelajaran matematika siswa tunarungu di sekolah inklusi dan menganalisis hambatan dalam proses pembelajaran matematika siswa tunarungu di sekolah inklusi. Penelitian dilaksanakan di SMP Al Firdaus Surakarta. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Sedangan kredibilitas data yang digunakan meliputi ketekunan pengamatan dan triangulasi.
Berdasarkan hasil temuan penelitian, pada tahap perencanaan pembelajaran guru matematika dan Guru Pendamping Khusus (GPK) membuat dokumen perencanaan pembelajaran. Guru matematika membuat unit planner, sedangkan GPK membuat Program Pembelajaran Individu (PPI) dan Smart Plan. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru matematika mengacu pada kurikulum International Baccalaureate (IB) dengan menerapkan Learner Profile Attributes berupa caring dan knowledgeable. Pelaksanaan pembelajaran yang diberikan kepada siswa tunarungu dan siswa regular lainnya tidak dibedakan. Guru matematika menggunakan gerak bibir dengan jelas selama melaksanakan pembelajaran, dan selama pelaksanaan pembelajaran siswa tunarungu didampingi oleh GPK. Pada tahap evaluasi, soal evaluasi yang diberikan kepada siswa tunarungu tidak dibedakan dengan soal siswa regular lainnya. Selama melaksanakan pendampingan, GPK terkendala dalam cara menjelaska materi kepada siswa tunarungu, mengatur strategi dalam memberikan motivasi dan memberikan konsekuensi ketika siswa tunarungu malas, dan guru harus siap menjelaskan ulang materi yang telah disampaikan.
Kesimpulan dalam penelitian ini meliputi: 1) pada tahap perencanaan pembelajaran guru matematika membuat unit planner sedangkan GPK membuat PPI dan Smart Plan; 2) pada tahap pelaksanaan pembelajaran sistem pembelajaran yang diberikan kepada siswa tunarungu sama dengan siswa regular lainnya, guru matematika menggunakan gerak bibir yang jelas dalam menjelaskan, dan siswa tunarungu didampingi GPK selama proses pembelajaran; 3) pada tahap evaluasi, soal evaluasi yang diberikan kepada siswa tunarungu sama dengan siswa regular lainnya; 4) GPK terkendala dalam cara menjelaskan materi kepada siswa tunarungu, mengatur strategi dalam memberikan motivasi dan memberikan konsekuensi ketika siswa tunarungu malas, dan guru harus siap menjelaskan ulang materi yang telah disampaikan.
55-UN57.U1-SPM-VIII-2023 | MATEMATIKA AST A 2023 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN MATEMATIKA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain