Text
SKRIPSI PENGARUH PERBEDAAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROORGANISME LOKAL DALAM FERMENTASI KULIT SINGKONG TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, KECERNAAN BAHAN ORGANIK, DAN pH RUMEN SECARA IN VITRO
INTISARI
Pengaruh Perbedaan Media Pertumbuhan Mikroorganisme Lokal dalam Fermentasi Kulit Singkong terhadap Kecernaan Bahan Kering, Kecernaan Bahan Organik, dan pH Rumen secara In Vitro Reni Hartanti renihartanti392@gmail.com
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai Kecernaan Bahan Kering (KcBK), nilai Kecernaan Bahan Organik (KcBO), dan nilai pH rumen yang diuji secara in vitro dalam fermentasi anaerob kulit singkong dengan biostarter Mikroorganisme Lokal (MOL) dari media pertumbuhan yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan meliputi P0 (1 kg kulit singkong + 1% EM4 + 3% molases), P1 (1 kg kulit singkong + 1% MOL yang ditumbuhkan pada media 1 + 3% molases), P2 (1 kg kulit singkong + 1% MOL yang ditumbuhkan pada media 2 + 3% molases), P3 (1 kg kulit singkong + 1% MOL yang ditumbuhkan pada media 3 + 3% molases). Data dianalisis menggunakan teknik analisis variansi (ANOVA). Fermentasi anaerob kulit singkong dengan penambahan berbagai biostarter MOL memberikan hasil yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai KcBK, nilai KcBO dan nilai pH cairan rumen secara in vitro. Nilai rerata pada P0, P1, P2, dan P3 masing-masing untuk KcBK adalah 60,38%; 59,43%; 54,94%; 54,41%; untuk KcBO adalah 64,03%; 63,23%; 58,78%; 58,69%; dan untuk pH cairan rumen adalah 6,71; 6,62; 6,58; 6,63. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penggunakan berbagai biostarter MOL dapat digunakan untuk menggantikan biostarter komersil EM4 dalam proses fermentasi kulit singkong.
Kata kunci: fermentasi kulit singkong, MOL
56-UN57.U1-SPT-X-2023 | PETERNAKAN HAR P 2023 | Ruang Skripsi (PETERNAKAN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain