Text
SKRIPSI STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH METODE PERAWATAN (CURING) TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON PASCA BAKAR
INTISARI
Beton merupakan salah satu bahan tahan api dalam konstruksi, namun rapuh saat suhu di atas 250°C. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh metode curing rendam dan curing membrane terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah beton pasca pembakaran. Metode curing rendam dan curing membrane dipilih sebagai pertimbangan curing di lapangan.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental terkait pengaruh metode perawatan (curing) dengan benda uji silinder beton ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm serta mutu fc’ 25 MPa dimana pelaksanaannya berdasarkan SNI 2493:2011. Proses curing, pembakaran, dan analisis dilaksanakan di Laboratorium Bahan dan Material, Universitas Tidar. Pengujian kuat tekan dan tarik belah dilaksanakan di Laboratorium Bahan Konstruksi Teknik, Universitas Islam Indonesia.
Hasil penelitian berupa Kuat tekan beton normal (curing rendam: 20,58 MPa, curing membrane: 21,87 MPa) dan beton pasca bakar (curing rendam: 15,36 MPa, curing membrane: 15,40 MPa). Kuat tarik belah beton normal (curing rendam: 2,54 MPa, curing membrane: 2,06 MPa) dan beton pasca bakar (curing rendam: 1,97 MPa, curing membrane: 1,61 MPa). Metode curing membrane menghasilkan kuat tekan lebih tinggi, kuat tarik lebih rendah daripada curing rendam. Namun, curing membrane memiliki penurunan kuat tekan pasca bakar yang lebih besar.
Kata kunci : beton, curing, kuat tarik belah, kuat tekan, pasca bakar
91-UN57.U1-STS-XI-2023 | SIPIL SEP S 2023 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain