Text
SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PANJANG LEWATAN PADA SAMBUNGAN PANGKUAN KAYU LAPIS TERHADAP KUAT LENTUR BALOK LAMINASI
INTISARI
Permintaan pasar terhadap konsumsi kayu membutuhkan dimensi kayu yang besar dan panjang. Agar kayu tersedia sesuai spesifikasi dapat menggunakan kayu laminasi. Sambungan pangkuan dapat digunakan untuk menyambung kayu agar memiliki dimensi lebih panjang. Penelitian ini bertujuan mengetahui ukuran panjang lewatan pada sambungan pangkuan yang paling baik, serta mengetahui nilai MoR dan MoE pada tiap variasi ukuran sambungan. Balok laminasi memiliki dimensi 114x6x6 cm. Variasi dibuat dengan 4 jenis varian ukuran panjang lewatan yaitu pada benda uji A 8 cm, benda uji B 6 cm, benda uji C 4 cm, dan benda uji D 2 cm. Pembuatan dilakukan dengan metode kempa dingin dan perekat lem Presto DN. Standar acuan yang digunakan adalah SNI 7973- 2013, SNI 03-3959-1995, ASTM D 198-15, ASTM D2395-14, ASTM D1037-06a dan ASTM D4761-02a. Hasil pengujian kuat lentur didapatkan nilai rata-rata MoR tertinggi hingga terendah yaitu variasi A 28 MPa, variasi B 22 MPa, variasi C 19 MPa, dan yang variasi D 12 MPa. Hasil rata-rata nilai MoE tertinggi hingga terendah yaitu variasi A 6414 MPa, variasi B 5322 MPa, variasi C 5003 MPa, dan variasi D 3780 MPa. Variasi perbedaan ukuran panjang lewatan pada sambungan pangkuan dapat mempengaruhi nilai MoR dan MoE balok laminasi.
Kata kunci: balok laminasi, kayu mahoni, panjang lewatan, sambungan pangkuan
89-UN57.U1-STS-X-2023 | SIPIL MUB A 2023 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain