Text
SKRIPSI PENGARUH KOORDINASI, PENGAWASAN, KEMAMPUAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA MAGELANG (Studi Perbandingan antara Pegawai Medis dan Non Medis)
ABSTRAK
Dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan, pelayanan masyarakat dan pembangunan maka pemerintah suatu negara pada hakekatnya mengemban tiga fungsi, yaitu fungsi distribusi yang meliputi antara lain pendapatan dan kekayaan masyarakat serta pemerataan pembangunan dan fungsi stabilisasi yang meliputi antara lain sumber-sumber ekonomi dalam bentuk barang dan jasa pelayanan masyarakat.
Untuk mendukung penyelenggaraan otonomi daerah diperlukan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab di daerah secara proposional yang diwujudkan dengan pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan sosial serta perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah. Sumber pembiayaan pemerintah daerah dalam rangka perimbangan keuangan pemerintah pusat dan daerah dilaksanakan atas dasar desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembangunan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh koordinasi, pengawasan dan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja antara pengawai medis dan non medis di Kantor Rumah Sakit Umum Kota Magelang.
Tipe penlitian yang digunakan adalah penelitian eksploratory sedangkan alat pengambilan data dengan menggunakan teknik observasi dan quisioner. Populasi sampling meliputi semua pengawai RSU di Kota Magelang. Sumber datanya adalah sumber data primer dan sekunder untuk menganalisa data dan pengujian hipotesa digunakan rumus statistik produk moment, korelasi partial, korelasi majemuk atau ganda, korelasi diterminasi dan F-test serta pola simple randomized design dan T-test.
1. Pengaruh variabel koordinasi dengan variabel produktivitas kerja pegawai medis diperoleh hasil 0,486 dan untuk pegawai non medis 0,658. Hasil perhitungan ini setelah dites menunjukkan adanya hubungan yang signifikan, dengan demikian kedua variabel yang diuji mempunyai arah yang positif.
2. Pengaruh variabel pengawasan dengan variabel produktivitas pegawai medis yang diuji mendapatkan hasil 0,594 sedangkan pegawai non medis mendapatkan 0,643. Hasil ini sudah dites dan hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan, dengan demikian kedua variabel mempunyai arah yang positif.
3. Pengaruh variabel kemampuan kerja dengan variabel produktivitas kerja pegawai medis setelah diuji mendapatkan hasil 0,858 sedangkan pegawai non medis mendapatkan hasil 0,666. Hasil perhitungan ini setelah dites hasilnya menunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Dengan demikian kedua variabel yang diuji mempunyai arah yang positif.
4. Pengaruh koordinasi, pengawasan dan kemampuan kerja secara bersama- sama terhadap produktivitas kerja pegawai setelah diuji memperoleh hasil 1,011 untuk pegawai medis dan 11,159 untuk pegawai non medis. Hal ini telah diuji pula pada taraf signifikan dan menunjukkan adanya hubungan yang sangat signifikan.
5. Menguji berapa prosentase (%) pengaruh koordinasi, pengawasan dan kemampuan kerja secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja pegawai dalam pengujian ini digunakan rumus koefisien determinasi. Adapun hasilnya adalah 0,174 untuk pegawai medis dan untuk pegawai non medis 0,734. Hal ini berarti produktivitas kerja pegawai, koordinasi, pengawasan dan kemampuan kerja 17,4% dan untuk pegawai non medis 73,4%. Selebihnya dipengaruhi faktor-faktor lain yang juga mempengaruhi produktivitas kerja baik pegawai medis maupun pegawai non medis.
Untuk membandingkan lokasi penelitian yang berbeda digunakan rumus t-test dimana hasilnya 0,11 dan dikonsultasikan dengan t-tabel setelah dikonsultasikan to lebih kecil dari t-tabel (to: 0,11 < 1 tabel: 2,05). Hal ini berarti tidak signifikan dengan demikian tidak ada pengaruh koordinasi, pengawasan dan kemampuan kerja terhadap produktivitas kerja antara pegawai medis dan pegawai non medis.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain