Text
SKRIPSI SEBARAN DAN IDENTIFIKASI JAMUR Fusarium spp. PENYEBAB PENYAKIT LAYU FUSARIUM DI SENTRA BUDIDAYA CABAI KERITING (Capsicum annuum L.) KABUPATEN magelang
INTISARI
Sebaran dan Identifikasi Jamur Fusarium spp. Penyebab Penyakit Layu Fusarium di Sentra Budidaya Cabai Keriting (Capsicum annuum L.) Kabupaten Magelang Risma Fajar Hidayat1), Muzayyanah Rahmiyah2) dan Hermawati Cahyaningrum3) Email : Frisma045@gmail.com Kabupaten Magelang merupakan daerah penghasil cabai yang mampu produksi cabai keriting mencapai (407.329 kw) pada tahun 2022 dengan sentra budidaya di Kecamatan Kaliangkrik (12.675 kw), Borobudur (9.446 kw) dan Mungkid (5.236 kw). Kendala pada budidaya cabai keriting salah satunya yaitu penyakit layu fusarium akibat dari infeksi jamur Fusarium spp. Intensitas serangan penyakit layu fusarium dapat mencapai 35% dengan kerugian hingga 50% sampai gagal panen. Diperlukan identifikasi jamur Fusarium spp. penyebab penyakit layu fusarium dan analisis persebarannya guna mendapatkan data awal untuk pengendalian penyakit. Penelitian dilakukan di 6 lokasi yang tersebar di Kecamatan Kaliangkrik, Borobudur dan Mungkid, Kabupaten Magelang serta Laboratorium Terpadu Universitas Tidar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan jika ada perbedaan, diuji lanjut dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan penyakit layu fusarium terdapat diseluruh lokasi penelitian. Insidensi dan intensitas tertinggi terdapat di Desa Tegalarum Kecamatan Borobudur sebesar 34,18% dan 53,60%, sedangkan terendah di Desa Wanurejo Kecamatan Borobdur sebesar 4,00% dan 16,20%. Jamur Fusarium spp. memiliki warna koloni permukaan atas dan bawah mulai dari white hingga red purple, tekstur smooth hingga fluffy, bentuk koloni circular hingga irregular, dan tepi koloni rata hingga bergerigi. Semua isolat jamur Fusarium spp. memiliki hifa bersekat, bercabang dan membentuk klamidospora serta makrokonidia berbentuk silindris dan ujung runcing seperti bulan sabit bersekat 2 – 5 dengan ukuran sebesar 11,00 – 14,91 µm x 1,60 – 3,08 µm, sedangkan mikrokonidia berbentuk lonjong bersekat 0 – 2 dengan ukuran 3,46 – 7,62 µm x 1,00 – 2,09 µm.
Kata kunci: cabai keriting, Fusarium spp., Identifikasi, layu fusarium.
30-UN57.U1-SP-VII-2024 | AGROTEKNOLOGI HID S 2024 | Ruang Skripsi (AGROTEKNOLOGI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain