Text
SKRIPSI PENGARUH VARIASI PROSES PIROLISIS TERHADAP NILAI KALOR BIOPELET BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA
ABSTRAK
Biopellet dapat digunakan sebagai pembangkit panas di rumah pribadi dan usaha kecil. Biopellet dibuat dengan cara dikompres dan dicetak dengan perekat. Berdasarkan komposisi tersebut menunjukkan bahwa sabut kelapa berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar arang biopellet. Namun nilai kalori sabut kelapa masih tergolong rendah cara untuk meningkatkan nilai kalori sabut kelapa adalah melalui proses pirolisis. Tujuan dari proses pirolisis adalah untuk meningkatkan nilai kalor biomassa dengan perlakuan panas pada suhu antara 300°C, 350°C dan 400°C dan tekanan atmosfer tanpa adanya oksigen. Dengan melepaskan komponen-komponen mudah menguap yang terkandung dalam biomassa dan mengembalikan sisa karbon, nilai kalor biomassa meningkat, sehingga menghasilkan pembakaran yang bersih dengan asap yang lebih sedikit. Keuntungannya juga adalah mengurangi kadar air pada produk, sehingga kecil kemungkinannya untuk menyerap kelembapan dari udara. Salah satu pemanfaatan arang yang dihasilkan dari proses pirolisis serabut kelapa sebagai bahan bakar rumah tangga atau industri adalah sebagai biopellet. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen pengaruh variasi temperatur proses pirolisis berbahan baku sabut kelapa dalam pembuatan biopelet untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur pirolisis yaitu 300°C, 350°C dan 400°C terhadap nilai kalor, pengaruh variasi terhadap fixed carbon, dan laju pembakaran pada biopelet sabut kelapa yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif.
Kata kunci : Sabut kelapa, proses pirolisis, biopelet, energi baru terbarukan.
33-UN57.U1-STM-VII-2024 | MESIN MUN P 2024 | Ruang Skripsi (TEKNIK MESIN) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain