Text
SKRIPSI ANALISIS LOGAM BERAT CUPRUM (Cu) DI HISTOPATOLOGI INSANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI PERAIRAN SUNGAI SILUGONGGO JUWANA, KABUPATEN PATI
INTISARI
ANALISIS LOGAM BERAT CUPRUM (Cu) DI HISTOPATOLOGI INSANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) DI PERAIRAN SUNGAI SILUGONGGO JUWANA, KABUPATEN PATI
Muhammad Faidlil Rozaq¹⁾, Eric Amando²⁾, Waluyo³⁾ 1)Mahasiswa ProgramStudi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar. ²⁾, ³⁾ Dosen Program Studi Akuakultur, Fakultas Pertanian, Universitas Tidar.
Kota Juwana merupakan salah satu wilayah penghasil ikan bandeng yang memiliki kontribusi terhadap pendapatan masyarakat setempat dan capaian produksi ikan bandeng di Kabupaten Pati. Namun, adanya indikasi pencemaran di Sungai Silugonggo yang masih terjadi sampai saat ini akan menjadi suatu ancaman bagi kelangsungan usaha budidaya ikan bandeng. Pencemaran logam berat pada ikan akan merusak ikan secara fisik maupun fisiologi. Bahan pencemar yang diabsorpsi dalam tubuh ikan akan didistribusikan ke dalam jaringan dan ditimbun dalam jaringan tertentu, seperti insang, hati, ginjal, daging, dan jaringan saraf. Cara untuk dapat mengetahui tingkat kerusakan pada organ ikan ialah dengan menggunakan analisa histopatologi organ pada ikan. Histopatologi merupakan ilmu yang mempelajari suatu organ atau bagian tubuh hewan atau tumbuhan secara cermat dan rinci. Histopatologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mengenai dampak cemaran limbah perairan Sungai Silugonggo yang mengandung logam berat cuprum (Cu) atau tembaga terhadap biota perairan khususnya pada ikan. Penelitian dilaksanakan pada enam tempat yang berbeda sesuai fungsi dan tujuan analisisnya. Data yang akan diambil meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data digunakan untuk mendeskripsikan ada atau tidaknya peningkatan residu akumulasi logam berat cuprum (Cu) pada insang ikan bandeng dengan tingkatan konsentrasi.Hasil uji lab yaitu pengambilan sample air sungai dan air kolam tambak dengan nilai konsentrasi logam berat cuprum (Cu) titik 1 (0,0060), titik 2 (0,0060), titik 3 (0,0060) dan tambak 1 (1,448), tambak 2 (0,073). Potensi bioakumulasi Cuprum (Cu) pada organisme ikan di Sungai Silugonggo mencapai 81,22%%, menunjukkan potensi bahaya terhadap ekosistem perairan akibat konsentrasi tinggi Cu dalam perairan. Analisis bahaya ekologis Sungai Silugonggo menunjukkan konsentrasi Cuprum (Cu) di atas baku mutu, dengan nilai ekologi 81,22%.
Kata kunci : Histopatologi, Logam Berat Cuprum (Cu), Pencemaran
17-UN57.U1-SAKL-VI-2024 | AKUAKULTUR ROZ A 2024 | Ruang Skripsi (AKUAKULTUR) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain