Text
SKRIPSI PENGARUH KUAT PENGENCANGAN BAUT TERHADAP KUAT SAMBUNGAN DUA TAMPANG KAYU WOOD PLASTIC COMPOSITE (WPC) SENGON PASCAPAKAI
INTISARI
WPC (Wood Plastic Composite) adalah bahan campuran yang terbuat dari serbuk kayu dan polimer plastik. Adanya keterbatasan ukuran dan kekuatan dari WPC, maka dibutuhkan proses penyambungan. Penelitian tentang sambungan WPC Sengon masih sedikit sehingga dilakukan penelitian ini untuk mengetahui nilai tahanan lateral pada sambungan dua tampang kayu WPC Sengon pascapakai. Dikatakan pascapakai karena sudah pernah dipakai. Kekuatan sambungan umumnya dipengaruhi oleh kuat pengencangan sambungan. Metode yang digunakan yaitu sambungan dua tampang kayu WPC Sengon pascapakai menggunakan baut berdiameter 10 mm atau yang di pasaran sering disebut baut 3/8”. Baut dikencangkan dengan alat torque wrench dengan variasi kekencangan 6 Nm, 9 Nm, 12 Nm, dan 15 Nm. Lokasi pembuatan benda uji dan pengujian di Laboratorium Struktur, Teknik Sipil, Universitas Tidar. Standard yang digunakan pada penelitian yaitu NDS 2018, ASTM D5764-97a, dan ASTM D2395- 17. Kapasitas sambungan WPC Sengon pascapakai dengan variasi kekuatan pengencangan baut sebesar 6 Nm, 9 Nm, 12 Nm, dan 15 Nm berturut-turut sebesar 8400,75 N; 9568 N; 9667 N; dan 11130,5 N. Kayu WPC Sengon pascapakai dengan sambungan baut diameter 10 mm direkomendasikan menggunakan pengencangan sebesar 15 Nm karena mendapatkan nilai tahanan lateral pengujian tertinggi. Kayu WPC Sengon pascapakai tidak direkomendasikan penggunaannya dalam struktur karena setelah masa pakai 8 tahun mengalami penurunan tahanan lateral.
Kata kunci: baut, kuat pengencangan, pascapakai, WPC
27-UN57.U1-STS-VI-2024 | SIPIL PUT P 2024 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain