Text
SKRIPSI PENGARUH PEMANFAATAN PECAHAN BATU BATA KLINKER SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT KASAR TERHADAP NILAI KUAT TEKAN BETON
INTISARI
Beton merupakan hasil campuran semen, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), dan air. Seiring meningkatnya pembangunan, kebutuhan material alternatif dalam beton menjadi penting untuk keberlanjutan. Batu bata klinker adalah limbah dari pembuatan bata merah yang mengalami pemanasan berlebihan, memiliki sifat fisik yang tajam, keras, dan kaku, sehingga berpotensi sebagai pengganti agregat kasar. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan pecahan batu bata klinker sebagai pengganti sebagian agregat kasar. Metode eksperimental digunakan untuk mengetahui pengaruh pecahan batu bata klinker dalam campuran beton, menggunakan benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm serta mutu 20 MPa. Pelaksanaan eksperimen ini berdasarkan SNI 2493:2011. Pembuatan, perawatan, dan pengujian kuat tekan beton dilakukan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kuat tekan beton seiring peningkatan kandungan batu bata klinker: beton normal mencapai 14,58 MPa, sementara campuran dengan tambahan 10%, 20%, dan 30% batu bata klinker masing-masing mencapai 13,39 MPa, 11,53 MPa, dan 10,54 MPa. Penurunan ini disebabkan tingginya penyerapan air oleh batu bata klinker, yang menghambat perekatan optimal dalam campuran beton. Meskipun demikian, batu bata klinker menunjukkan potensi sebagai pengganti agregat kasar dengan perlakuan dan pemilihan tepat.
Kata kunci: beton, klinker, kuat tekan
41-UN57.U1-STS-VII-2024 | SIPIL RAH P 2024 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain