Text
SKRIPSI UJI KUAT LENTUR SAMBUNGAN VERTIKAL WPC (WOOD PLASTIC COMPOSITE) KAYU JATI PASCAPAKAI DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI DIAMETER BAUT
INTISARI
Penggunaan kayu dalam konstruksi memiliki keterbatasan dikarenakan panjang kayu yang tersedia, sehingga kayu harus mengalami proses penyambungan untuk menghasilkan bentang kayu yang sesuai. Penyambungan kayu dan alat sambung memiliki banyak variasi, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi diameter baut terhadap kuat lentur pada sambungan vertikal WPC Jati pascapakai. Penelitian kuat lentur sambungan WPC Jati berpedoman pada SNI 7979:2013, ASTM D198-2015, SNI 03-3959 tahun 1995 dan RSNI T -07-2005, dimensi benda uji 1250 mm x 90 mm x 40 mm dengan metode pembebanan dua titik. Alat sambung yang digunakan berupa baut berdiameter 6,35 mm; 7,94 mm; 9,53 mm; dan 11,11 mm. Pengujian kuat lentur dilaksanakan di Laboratorium Struktur, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar. Hasil penelitian kuat lentur pada variasi diameter baut 6,35 mm; diameter baut 7,94 mm; diameter baut 9,53 mm; dan diameter baut 11,11 mm berturut-turut yaitu 0,80 MPa; 3,48 MPa; 4,82 MPa; dan 5,29 MPa. Kenaikan diameter baut berpengaruh pada kenaikan hasil pengujian kuat lentur. Diameter baut 11,11 mm menghasilkan nilai kuat lentur tertinggi yaitu 5,29 MPa, dikarenakan baut yang digunakan merupakan yang terbesar dan panjang sambungan optimal dalam menahan gaya. Nilai kuat lentur sambungan WPC Jati pascapakai lebih kecil dibanding dengan WPC Jati tanpa sambungan, sehingga lebih tepat jika digunakan untuk kebutuhan arsitektural.
Kata Kunci : baut, kuat lentur, pascapakai, sambungan, WPC Jati
79-UN57.U1-STS-IX-2024 | SIPIL FAR U 2024 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain