Text
SKRIPSI EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA ISU SOSIOSAINTIFIK
ABSTRAK
Sholiah, Alfiyatun. 2024. “Efektivitas aModell pembelajarann Berbasiss Masalahh dalamm Meningkatkann Kemampuann Pemecahann Masalahh danm Keterampilann Berpikirr Kritiss Siswaa Pada Isu Sosiosaintifk”. Skripsi. Programm Studii Pendidikann IPAa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikann Universitass Tidar. Pembimbingg I Eko Juliyanto, S.Pd., M.Pd., Pembimbingh II Rina Rahayu, M.Pd.,”
Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Pemecahan masalah, dan Berpikir Kritis,Kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis ialah kemampuan yang harus dimiliki oleh siswa, maka dari itu siswa akan terbiasa mengatasi permasalahan yang ada pada kehidupan. Akan tetapi, berdasarkan hasil Programer for International Students Assesment (PISA), Trends in Internatonal Mathematics and Science Study (TIMSS) menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis siswa masih tergolong rendah dan hasil rata-rata ulangan siswa yang belum mencapai KKM yaitu 65,13, sementara KKM untuk mata pelajaran IPA di SMP Negeri 2 Muntilan adalah 80. Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan berpikir kritis yaitu model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pengaplikasian model pembelajaran berbasis masalah, mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dengan pengaplikasikan model pembelajaran berbasis masalah, dan melihat ada tidaknya pengaruh keterampilan berpikir kritis terhadap kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran berbasis masalah. Desain penelitian menggunakan nonequivalent control group desaign. Hasil penelitian menyatakan bahwa uji independent sample t-test kemampuan pemecahan masalah pada kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII C sebagai kelas kontrol signifikansinya 0,047 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, sedangkan hasil uji independent sample t-test keterampilan berpikir kritis kelas kontrol dan kelas eksperimen signifikansinya 0,004< 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hasil uji regresi linear sederhana menunjukkan nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa keterampilan berpikir kritis berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah. Kesimpulan dari penelitian ialah model pembelajaran berbasis masalah efektif meningkatakan kemampuan pemecahan masalahi siswa, modeli pembelajaranm berbasism masalahe efektif meningkatkan
keterampilan mempengaruhi berpikir kritis siswa, keterampilan berpikir kritis dapat model
kemampuan pemecahan masalah siswa dengan pembelajaran berbasis masalah.
72-UN57.U1-SI-VIII-2024 | IPA SHO E 2024 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN IPA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain