Text
SKRIPSI STUDI ETNOBOTANI BATIK KHAS PEKALONGAN SEBAGAI BUKU REFERENSI BIOLOGI
ABSTRAK
Khasanah, Maulidah. 2024. “Studi Etnobotani Batik Khas Pekalongan sebagai Buku Referensi Biologi”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Pembimbing I Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd. Pembimbing II Muhammad Nur Radian Alamsyah, M.Pd.
Kata Kunci : Etnobotani, Batik Khas Pekalongan, Buku Referensi.
Pembuatan Batik Khas Pekalongan memerlukan tumbuhan-tumbuhan disekitar. Penelitian etnobotani Batik Khas Pekalongan belum pernah dikaji secara keseluruhan dan masyarakat masih minim pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam Batik Khas Pekalongan. Tumbuhan yang digunakan dalam proses pembuatan batik ada yang berstatus terancam. Apabila dimanfaatkan terus menerus tanpa mempertimbangkan kelestariannya, bahan baku akan sulit didapat dan menghambat proses pembuatan batik. Oleh karena itu, etnobotani Batik Khas Pekalongan perlu dikaji dan hasil penelitiannya dikembangkan menjadi buku referensi yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat mengenai Studi Etnobotani Batik Khas Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui profil etnobotani Batik Khas Pekalongan dan mengetahui kelayakan buku referensi berjudul “Etnobotani Batik Khas Pekalongan”. Kelayakan buku referensi ditinjau dari aspek materi dan aspek medianya. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan menggabungkan antara penelitian etnografi dan model penelitian pengembangan 4-D yang dimodifikasi oleh Thiagarajan menjadi 3-D, yaitu Define, Design, dan Develop. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian yaitu masyarakat dan tumbuhan yang digunakan dalam pembuatan Batik Khas Pekalongan, sedangkan objek penelitian adalah interaksi yang terbentuk antara manusia dan tumbuhan pada proses pembuatan Batik Khas Pekalongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Batik Khas Pekalongan memanfaatkan 32 jenis tumbuhan yang termasuk dalam 16 Ordo. Ordo yang paling banyak dimanfaatkan adalah Ordo Fabales yaitu sebanyak 6 jenis tumbuhan (18,75%). Pemanfaatan tumbuhan pada proses pembuatan batik terbagi pada alat, bahan, dan motif yang dihasilkan. Cara memperoleh tumbuhan dalam proses pembuatan batik berbeda-beda, sebanyak 76% berasal dari budidaya dan 24% ditemukan secara liar. Validasi ahli materi dan media mendapatkan nilai rata-rata 86,85%, sehingga dapat dikatakan baik. Pada validasi kelayakan materi dan media buku referensi, mendapatkan skor berturut-turut 86,7% dan 87%. Validasi keduanya mendapatkan kategori baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tumbuhan pada proses pembuatan Batik Khas Pekalongan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. Tumbuhan pada Batik Khas Pekalongan perlu dilakukan upaya budidaya agar proses pembuatan batik tidak dan terus lestari. Buku referensi berjudulvi “Etnobotani Batik Khas Pekalongan” termasuk kategori baik dan layak digunakan namun masih memerlukan beberapa revisi
56-UN57.U1-SPB-VIII-2024 | BIOLOGI KHA S 2024 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN BIOLOGI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain