Text
SKRIPSI STUDI ETNOBOTANI PADA TRADISI RUWAHAN DI GUNUNG TIDAR KOTA MAGELANG SEBAGAI BUKU REFERENSI
ABSTRAK
Jauhara. 2024. Studi Etnobotani pada Tradisi Ruwahan di Gunung Tidar Magelang Sebagai Buku Referensi. Skripsi. Program Studi Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Tidar. Pembimbing I Dr. Ericka Darmawan, S.Pd., M.Pd., Pembimbing II Dr. Setiyo Prajoko, M.Pd.
Kata Kunci: Buku Referensi, Etnobotani, Gunung Tidar, Magelang, Ruwahan.Tradisi ruwahan menjadi salah satu tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat suku Jawa khususnya di daerah sekitar Gunung Tidar Kota Magelang. Tradisi ini memanfaatkan keanekaragaman tumbuhan sebagai bahan dan pelengkap pelaksanaan tradisi. Berdasarkan wawancara dengan beberapa masyarakat di kabupaten dan kota Magelang diperoleh hasil bahwa masyarakat belum mengetahui akan pelaksanaan Tradisi Ruwahan secara keseluruhan dan tumbuhan yang digunakan. Pihak UPT Kebun Raya Gunung Tidar juga menyatakan bahwa belum ada pendokumentasian tradisi dan dibutuhkan kajian literatur dalam bentuk buku. Oleh karena itu, dapat dilakukannya penelitian untuk mengidentifikasi etnobotani pada Tradisi Ruwahan dan diaplikasikan dalam bentuk buku referensi. Penelitian ini bertujuan mengetahui apa saja jenis dan makna tumbuhan yang digunakan serta mengetahui kelayakan buku referensi yang telah disusun berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media. Penelitian ini merupakan penelitian Mixed Method berupa penelitian etnografi dan penelitian pengembangan Research and Development (R&D). Penelitian etnografi terdiri atas pemilihan proyek, pengajuan pertanyaan, pengumpulan data, perekaman data, analisis data, dan penulisan data etnografi. Penelitian ini dilakukan untuk mengambil sampel penelitian dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian, hasil sampel dikembangkan menjadi buku referensi menggunakan penelitian R&D dengan model 4D yang dibatasi menjadi 3D yaitu define, design, dan develop. Selanjutnya dianalisis kelayakan buku berdasarkan lembar penilaian ahli materi dan ahli media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 30 spesies tumbuhan digunakan dalam pelaksanaan tradisi yang dikelompokkan menjadi 20 ordo. Setiap jenis tumbuhan mengandung makna simbolik sesuai dengan kepercayaan masyarakat. Tumbuhan dimanfaatkan sebagai bahan properti dan sesaji dengan bagian yang digunakan meliputi umbi, batang, bunga, buah, dan biji. Buku referensi yang dikembangkan dari hasil studi etnobotani pada Tradisi Ruwahan di Magelang memperoleh persentase 84,1% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil uji validasi oleh ahli materi diperoleh persentase 80% dengan kategori baik. Sedangkan pada uji validasi oleh ahli media diperoleh persentase 88,2% dengan kategori sangat baik. Oleh karena itu, berdasarkan penilaian kedua ahli tersebut buku referensi yang disusun sangat layak digunakan dengan revisi.
62-UN57.U1-SPB-X-2024 | BIOLOGI JAU S 2024 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN BIOLOGI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain