Text
SKRIPSI PENGARUH JUMLAH SEKRUP TERHADAP KEKUATAN SAMBUNGAN DUA TAMPANG KAYU WOOD PLASTIC COMPOSITE (WPC) SENGON PASCAPAKAI
INTISARI
Kayu merupakan salah satu material yang berlimpah di Indonesia. Banyaknya penggunaan kayu menyebabkan banyaknya limbah serbuk kayu. WPC (Wood Plastic Composite) merupakan salah satu inovasi penggunaan limbah kayu, dengan menggabungkan serbuk kayu dengan polimer plastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kelayakan kayu WPC Sengon pascapakai yang tetap dapat digunakan meskipun telah bertahun-tahun. Kayu WPC Sengon dapat bertahan dalam jangka waktu 10 sampai 15 tahun.Alat sambung merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi kekuatan sambungan. Alat sambung dapat berupa sekrup, baut, dan pasak. Penelitian ini menggunakan alat sambung sekrup dengan variasi jumlah yaitu, 4, 6, 8, dan 10 buah. Metode yang digunakan untuk menentukan nilai tahanan lateral sambungan dua tampang WPC Sengon pascapakai dalam penelitian ini yaitu metode offset 5% diameter. Acuan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu SNI 7973-2013 dan NDS 2018. Pembuatan dan pengujian benda uji dilakukan di Laboratorium Struktur, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tidar.Rata-rata nilai tahanan lateral pengujian sambungan dua tampang kayu WPC Sengon pascapakai dengan variasi jumlah sekrup 4, 6, 8, dan 10 menggunakan metode offset 5% secara berturut-turut yaitu, 5893,75 N; 9802,25 N; 11047,5N; dan 12816,75 N. Nilai tahanan lateral WPC Sengon pascapakai semakin meningkat seiring dengan penambahan jumlah sekrup.
Kata kunci: sekrup, tahanan lateral, WPC pascapakai
104-UN57.U1-STS-X-2024 | SIPIL SEP P 2024 | Ruang Skripsi (TEKNIK SIPIL) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain