Text
SKRIPSI IDENTIFIKASI BRYOPHYTA DAN PTERIDOPHYTA DI SEKITAR BENDUNGAN CEKDAM DUSUN RAWASENENG KABUPATEN TEMANGGUNG DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI ATLAS DIGITAL
ABSTRAK
Cahyani, Refina Pramesti Diana. 2024. “Identifikasi Bryophyta dan Pteridophyta di Sekitar Bendungan Cekdam Dusun Rawaseneng Kabupaten Temanggung dan Pemanfaatanya Sebagai Atlas Digital”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tidar. Pembimbing I Shefa Dwijayanti Ramadani, M.Pd. Pembimbing II Weni Anggraini M.Pd.
Kata Kunci : Atlas digital, Bendungan Cekdam, Sumber belajar, Tumbuhan lumut, Tumbuhan paku Bendungan Cekdam Dusun Rawaseneng Kabupaten Temanggung merupakan sebuah bendungan yang memiliki potensi tumbuhan sangat beragam, namun keberagaman tumbuhan di sekitar Bendungan Cekdam ini belum pernah dilakukan penelitian dan identifikasi. Selain itu belum adanya sumber belajar yang menyajikan materi spesifik mengenai tumbuhan lumut dan paku yang ada di Bendungan Cekdam. Potensi tumbuhan di sekitar Bendungan Cekdam perlu diidentifikasi dan hasilnya dituangkan dalam sumber belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi tumbuhan lumut dan paku di sekitar Bendungan Cekdam Dusun Rawaseneng Kabupaten Temanggung berdasarkan habitat, morfologi dan taksonomi. Menganalisis kelayakan dan kepraktisan atlas digital keanekaragaman tumbuhan lumut dan paku di sekitar Bendungan Cekdam Dusun Rawaseneng Kabupaten Temanggung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method yaitu gabungan antara penelitian deskriptif eksploratif dan penelitian 4D (define, design, develop, dan disseminate) yang dikembangkan oleh Thiagarajan (1974). Penelitian deskriptif eksploratif digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku dengan metode cruise, sedangkan penelitian 4D digunakan untuk mengembangkan sumber belajar atlas digital yang berisi tumbuhan lumut dan tumbuhan paku. Dari hasil penelitian tahap pertama yakni tahap eksplorasi, terdapat 12 spesies lumut yang terbagi dalam 4 kelas, 10 ordo, 11 family, dan 11 genus. Spesies paling banyak ditemukan berasal dari kelas bryopsida. Pada hasil identifikasi tumbuhan paku terdapat 16 spesies yang terbagi dalam 3 ordo, 9 family, dan 13 genus. Kelas yang paling mendominasi adalah kelas polypodiopsida. Hasil penelitian tahap kedua pada uji kelayakan atlas digital oleh ahli materi memperoleh presentase sebesar 81% atau dalam kategori“layak”. Sementara itu hasil validasi ahli media memperoleh persentase 92% atau dalam kategori “sangat layak”. Pada uji kepraktisan sebanyak 90% peserta didik memilih setuju bahwa atlas digital praktis digunakan. Hasil uji kepraktisan oleh pendidik memperoleh skor 92% dalam kategori sangat praktis. Uji kelayakan dan uji kepraktisan menunjukan bahwa atlas digital sangat layak digunakan dari aspek media, dan layak digunakan dari aspek materi. Hasil uji kepraktisan pendidik dan peserta didik dapat disimpulkan bahwa atlas digital praktis digunakan.
67-UN57.U1-SPB-XI-2024 | BIOLOGI CAH I 2024 | Ruang Skripsi (PENDIDIKAN BIOLOGI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain