Text
SKRIPSI AMBIGUITAS GRADUASI MANDIRI TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA PENERIMA MANFAAT PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KOTA MAGELANG
ABSTRAK
Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan sosial bersyarat yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan. Strategi yang ditawarkan mulai tahun 2019 ialah graduasi mandiri yaitu keluarnya keluarga penerima manfaat (KPM) atas kemauan dan inisiatif KPM karena telah merasa mengalami peningkatan kondisi sosial ekonomi. Namun pada implementasinya, graduasi mandiri mengalami hambatan di tingkat lokal dimana KPM enggan untuk melakukan graduasi mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ambiguitas graduasi mandiri PKH yang berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi serta mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan pengentasan kemiskinan di Kota Magelang. Objek penelitian ini ialah kebijakan graduasi mandiri PKH yang dilaksanakan di Kota Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk memahami secara mendalam terkait ambiguitas kebijakan PKH. Pemilihan informan penelitian dilakukan dengan purposive sampling yaitu dengan koordinator, pendamping, dan KPM PKH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ambiguitas lebih tinggi daripada konflik kebijakan yang menurut Matland (1995) tergolong dalam matriks eksperimental implementation. Ambiguitas mencangkup ambiguitas tujuan seperti ketidakjelasan konten/isi kebijakan, pemahaman aktor kebijakan khususnya KPM serta intrepretasi terhadap tujuan yang berbeda-beda. Ambiguitas graduasi mandiri berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi KPM yang meliputi ketidakpastian ekonomi, risiko keterpurukan ekonomi, kehilangan akses terhadap sumber daya, motivasi yang berkurang dan adanya stigma sosial. Namun, graduasi mandiri tidak dapat dikatakan mengalami kegagalan sepenuhnya karena dapat dilihat dari adanya KPM yang mau dan bisa untuk melakukan graduasi mandiri. Kesimpulannya, ambiguitas dalam kebijakan graduasi mandiri serta kurangnya dukungan lanjutan/pemantauan setelah keluar dari PKH menyebabkan program ini kurang efektif dalam pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan di Kota Magelang
Kata Kunci: Program Keluarga Harapan (PKH); Ambiguitas; kemiskinan; kondisi sosial; kegagalan kebijakan
114-UN57.U1-SSP-XI-2024 | ADMINISTRASINEGARA NAT A 2024 | Ruang Skripsi (ADMINISTRASI NEGARA) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain