Text
ANALISIS TINGKAT KAVITASI PADA TURBIN FRANCIS DI PLTA WADASLINTANG MENGGUNAKAN FAKTOR KAVITASI THOMA.
Kerusakan pada suatu turbin dapat disebabkan oleh beberapa penyebab,
diantaranya kerusakan pada turbin karena kavitasi pada permukaan sudu-sudunya.
Kesalahan perhitungan terhadap posisi letak atau lokasi penempatan turbin dapat
saja terjadi dan akan mengakibatkan terjadinya kavitasi. Kavitasi pada turbin reaksi
dapat ditentukan menggunakan faktor kavitasi yang disarankan oleh Prof. Dietrich
Thomas. Faktor kavitasi Thoma digunakan untuk menentukan apakah operasi
turbin dalam kondisi aman dari kavitasi. Penelitian ini dilakukan di PLTA
Wadaslintang. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat kavitasi
yang terjadi pada turbin Francis pada elevasi waduk aktual 169,23 mdpl dengan
bukaan guide vane maksimal sampai bukaan guide vane minimal. Pada variasi
bukaan guide vane 100% dan 80% terjadi kavitasi, sedangkan pada bukaan guide
vane 76%, 60%, 40%, dan 20% tidak terjadi kavitasi. Semakin besar bukaan guide
vane, tingkat kavitasi berada pada kondisi yang lebih berbahaya karena
perbandingan faktor kavitasi dan faktor kritis kavitasi semakin kecil, dengan nilai
masing-masing sebesar 1,285073, 1,023435, 0,970782, 0,763080, 0,506127, dan
0,253081. Di sisi lain, semakin kecil bukaan guide vane, risiko kavitasi semakin
kecil, namun daya yang dihasilkan juga semakin kecil. Kondisi operasi yang aman
dari kavitasi dengan daya terbesar ditemukan pada bukaan guide vane 76%-80%.
Kata Kunci: turbin Francis, guide vane, kavitasi, faktor kavitasi thoma
9-UN57.U1-STM-II-2025 | MESIN PRA A 2025 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain