Text
SKRIPSI KONSTRUKSI CITRA BEA CUKAI RI SAAT KRISIS (ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN ISU BIAYA TAX BERLEBIH DETIK.COM DAN CNNINDONESIA.COM)
ABSTRAK
(Samuel Nifatani Ziraluo, 2025)
KONSTRUKSI CITRA BEA CUKAI RI SAAT KRISIS (Analisis Framing Pemberitaan Isu Biaya Tax Berlebih Detik.Com dan Cnnindonesia.Com)
S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Tidar
Penelitian ini menganalisis framing pemberitaan media daring detik.com dan CNNIndonesia.com terhadap pemberitaan Bea Cukai RI di tengah krisis yang dipicu oleh serangkaian isu viral terkait kepabeanan, diantaranya bea masuk dan denda terhadap impor sepatu, alat bantu belajar SLB dan mainan robot hadiah milik seorang influencer. Media massa tertarik secara aktif untuk mengikuti perkembangan isu melalui penyajian berita dengan memanfaatkan framing. Dengan menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, penelitian ini mengkaji bagaimana kedua media tersebut menyeleksi, menonjolkan, dan mengemas informasi terkait Bea Cukai melalui empat elemen framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis media detik.com dan CNNIndonesia.com dalam mengkonstruksi citra Bea Cukai RI pada saat krisis melalui pemberitaannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis teks media, dan teknik pengumpulan data observasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kedua media cenderung mengkonstruksi citra Bea Cukaisecara negatifsebagai lembaga yang lambat, rumit, dan kurang berempati, terutama dalam merespons keluhan dan kebutuhan masyarakat di tengah krisis dan viralitas isu. Perbedaannya kedua media terletak dari gaya penulisan, tone berita, dan fokus penekanan berita. Media massa berperan signifikan dalam membentuk dan menyebarluaskan citra sebuah lembaga publik, yang akhirnya memengaruhi persepsi dan kepercayaan publik di tengah krisis dan isu viral yang dihadapi Bea Cukai. Kedua media memiliki pandangan yang sama terhadap Bea Cukai yang dipengaruhi oleh kepemilikan yang sama, yakni di bawah Detik Network. Kesamaan framing ini, meski dengan perbedaan tone dan kedalaman, memperkuat internalisasi publik terhadap isu tersebut, menciptakan efek kumulatif yang sulit diabaikan.
Kata Kunci: Bea Cukai, Framing, Konstruksi Citra
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain