Text
SKRIPSI MANAJEMEN KONFLIK ANTARPRIBADI PADA PASANGAN MENIKAH DINI DI KABUPATEN MAGELANG
              ABSTRAK 
(Dita Wulandari, 2025) 
Manajemen Konflik Antarpribadi pada Pasangan Menikah Dini di Kabupaten Magelang. 
Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Tidar.
Pernikahan dini seringkali dihadapkan dengan berbagai tantangan pernikahan yang kompleks. Permasalahan adaptasi, dinamika konflik karena kurangnya keterampilan komunikasi, serta kurangnya pemahaman peran dan tanggungjawab suami istri, jika tidak dapat ditangani dikhawatirkan berujung pada perceraian dini. Pernikahan dini di Kabupaten Magelang meningkat seiring dengan melonjaknya perceraian dini pada tahun 2023. Program kursus pra-nikah yang menjadi bekal calon mempelai dalam menghadapi kehidupan pernikahan, turut mendongkrak angka perceraian di Kabuparen Magelang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi Moustakas. Subjek dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive sampling. Terdiri dari sepasang subjek berstatus kawin, dan 3 subjek berstatus cerai yang pernah menikah dini di Kabupaten Magelang. Hasil penelitian menunjukkan, Manajemen konflik yang diterapkan subjek menikah dini di Lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Magelang berupa strategi penghindaran (avoiding), menang-kalah (win-lose), pengungkapan agresif (verbal aggresiveness), berbicara (talk) serta pemaksaan (force). Strategi penghindaran umum dilakukan pada manajemen konflik. Penerapan strategi penghindaran (avoiding) memiliki konsekuensi konstruktif berupa terhindar dari KDRT, dan konsekuensi destruktif berupa melemahnya hubungan pada keseluruhan subjek menikah dini. Strategi berbicara (talk) juga berdampak demikian. Adanya komitmen jangka panjang dapat mendukung keberhasilan manajemen konflik pada subjek berstatus kawin. Berdasarkan Model Konflik Dinamis Runde & Flanagan, Strategi penghindaran yang dianggap sebagai strategi tidak efektif (ineffective strategy) dalam teori Joseph DeVito, justru menjadi strategi yang konstruktif dalam Model Konflik Dinamis Runde & Flanagan(2007). Manajemen konflik yang konstruktif cenderung mengesampingkan emosi pada saat terjadi konflik. Dalam hal ini, subjek menikah dini melakukan strategi penghindaran untuk menghindari adanya tindakan kekerasan yang dilampiaskan saat terjadi lonjakan emosi sesaat. 
Kata kunci: Manajemen Konflik, Komunikasi Interpersonal, Perkawinan Anak, Perceraian, Kabupaten Magelang.
            
Tidak tersedia versi lain