Text
SKRIPSI KECERNAAN SERAT KASAR, NDF DAN ADF AMOFER (AMONIASI FERMENTASI) SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SECARA IN VITRO
INTISARI
Kecernaan Serat Kasar, NDF dan ADF AMOFER (Amoniasi Fermentasi) Serbuk Gergaji Kayu Sengon secara In Vitro
Chuznafi Zuhriyah chuzafizuhriyah@gmail.com
Pulau Jawa merupakan penghasil kayu sengon yang cukup tinggi untuk diolah menjadi mebel, kayu gergaji, dan olahan kayu yang lain. Tetapi, limbah pengolahan kayu sengon seperti serbuk gergaji belum dimanfaatkan dengan optimal. Serbuk gergaji kayu sengon dapat dimanfaatkan sebagai pakan alternatif karena mengandung serat kasar yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengolahan serbuk gergaji kayu sengon dengan amoniasi dan fermentasi agar dapat meningkatkan kecernaan serat kasar, kecernaan NDF, dan kecernaan ADF. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL F) dengan 3 faktor. Faktor yang digunakan pada penelitian ini yaitu jenis biostarter, level biostarter, dan lama peram. Jenis biostarter yang digunakan yaitu EM4 dan ST8. Level biostarter yang digunakan 1%, 2% dan 3%. Lama peram yang digunakan yaitu 2 minggu, 3 minggu dan 4 minggu. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan ANNOVA dengan bantuan aplikasi SPSS. Parameter yang diukur adalah kecernaan serat kasar, kecernaan NDF, dan kecernaan ADF. Hasil penelitian kecernaan serat kasar, NDF, dan ADF berpengaruh nyata (P0,05) terhadap jenis biostarter dan level biostarter. Tidak ada interaksi yang nyata antara jenis biostarter dengan lama pemeraman, jenis biostarter dengan level biostarter, lama pemeraman dengan level biostarter, dan jenis biostarter dengan lama pemeraman dan level biostarter.
Kata kunci: serbuk gergaji kayu sengon, kecernaan serat kasar, kecernaan NDF, kecernaan ADF.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain