Text
SKRIPSI COLLABORATIVE GOVERNANCE DI DESA WISATA NOYO GIMBAL VIEW (STUDI KASUS DESA BANGSRI, KECAMATAN JEPON, KABUPATEN BLORA)
ABSTRAK
Collaborative Governance Di Desa Wisata Noyo Gimbal View (Studi Kasus Desa Bangsri, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora).
Enggar Adi Kusuma (2110201008)
Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Tidar
Desa Wisata Noyo Gimbal View merupakan salah satu desa wisata yang sedang viral di Blora dan sempat menjuarai peringkat ke-13 Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2023. Dalam pengembangannya, terlihat tim pengelola desa wisata dan Pemerintah Desa Bangsri mengadopsi pendekatan collaborative governance. Namun, masih ditemukan beberapa permasalahan di dalam desa wisata tersebut yaitu masih kurangnya pembangunan infrastuktur jalan, kurangnya fasilitas parkir, dan ada beberapa pengguna ruko UMKM yang hanya buka di waktu-waktu tertentu saja. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui collaborative governance di Desa Wisata Noyo Gimbal View. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dan dianalisis dengan menggunakan teori collaborative governance dari Ansell dan Gash 2008. Hasil penelitian ini pada dimensi kondisi awal sudah terjalin dengan baik, dibuktikan dengan adanya sebuah forum atau rapat desa dari sebelum didirikannya desa wisata. Pada dimensi desain kelembagaan, adanya collaborative governance pada Desa Wisata Noyo Gimbal View sudah memiliki aturan dasar yang kuat yaitu adanya SK Bupati Blora No. 556/336/2020. Namun pada tahap ini masih belum adanya perdes yang mengatur tentang desa wisata secara terkhusus serta pada perdes dan SK yang diterbitkan oleh pemerintah desa terkait pembentukan BUMDes dan pembentukan tim pokdarwis, masih belum ada tugas, pokok, dan fungsi yang dijelaskan di dalamnya. Pada dimensi kepemimpinan fasilitatif semua stakeholders sepakat bahwa Bapak Kepala Desa Bangsri selalu andil dan memfasilitasi dalam bentuk pendampingan, pengarahan, dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan desa wisata. Pada dimensi proses kolaborasi terdapat lima indikator di dalamnya. Semuanya sudah positif. Namun, Pada indikator dialog tatap muka, Kepala Desa Bangsri sangat berkontribusi dengan baik namun, peran dari BUMDes kurang terlihat, padahal seharusnya BUMDes lebih aktif di dalam pengelolaan desa wisata ini. Kemudian pada indikator pemahaman bersama dalam proses kolaborasi, semua stakeholders sudah terlibat aktif namun, kehadiran dari Dinporabudpar Kabupaten Blora sebagai Pembina kurang dirasakan oleh tim pengelola Desa Wisata Noyo Gimbal View.
Kata Kunci : Collaborative Governance; Desa Wisata; Noyo Gimbal View
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain