Text
SKRISPI PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
Keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan penting di abad 21 yang mencakup indikator literasi sains dan sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan berbagai persoalan kehidupan. Namun, berdasarkan hasil studi PISA, tingkat keterampilan sains siswa Indonesia masih tergolong dibawah standar. Hal ini diperkuat dengan data pengamatan dan wawancara di SMP Negeri 1 Mertoyudan yang menunjukkan bahwa pembelajaran IPA, khususnya pada materi pesawat
sederhana, belum efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa secara maksimal. Hal ini disebabkan oleh masih digunakannya media pembelajaran konvensional seperti buku paket dan presentasi teks yang kurang relevan dengan kehidupan siswa serta tidak memberikan ruang untuk eksplorasi dan berpikir mendalam. Tujuan dari penelitian ini untuk mengukur tingkat kevalidan modul IPA berbasis discovery learning menggunakan kuisioner validasi yang diberikan kepada ahli, mengukur signifikansi keterampilan berpikir kritis setelah implementasi modul pada pokok materi pesawat sederhana, serta menganalisis tanggapan siswa terhadap penggunaan modul sebagai bahan ajar di kelas VIII. Perancangan modul ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif sebagai alternatif bahan ajar yang mampu menyajikan pembelajaran aktif dan mengarahkan siswa berpikir secara kritis.
Penelitian ini menggunakan research and development (R&D) dengan berpedoman dengan model pengembangan ADDIE yang mencakup tahap analisis, perancangan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi. Produk yang tersusun berbentuk modul IPA yang mengintegrasikan tahapan discovery learning kemudian diberi nama “MELISA†(Mari Belajar Sains), yang disusun untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tahapan pembelajaran kontekstual dan aktif. Validasi modul dilaksnakan oleh ahli padabidangnya, sementara pengujian efektivitas peningkatan keterampilan berpikir kritis dilakukan menggunakan pretest-posttest, uji hipotesis menggunakan model independent sample t-test
denan dasar data nilai postesteksperiment-postestcontrol dan perhitungan N-Gain. Kepraktisan modul diukur dari tanggapan siswa melalui angket setelah implementasi pembelajaran.
Tidak tersedia versi lain