Text
SKRIPSI PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP KETANGGUHAN IMPAK DAN KEKUATAN TARIK PASCA PENGELASAN GTAW ALUMINIUM SERI 5083
Aluminium seri 5083 banyak digunakan pada konstruksi lambung kapal karena
kekuatannya menahan beban kejut dan kemampuannya menopang beban tarik
dengan bobot lebih ringan dari baja. Dalam perawatan lambung kapal, pengelasan
menjadi metode utama perbaikan, dan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) dipilih
karena suhu terkontrol dan minim distorsi. Namun demikian, kualitas hasil
pengelasan sangat dipengaruhi proses pendinginan pasca-pengelasan, di mana
variasi media pendingin dapat memengaruhi struktur mikro dan kekuatan mekanis
sambungan las. Berangkat dari hal ini, penelitian ini bertujuan menganalisis
pengaruh berbagai media pendingin pasca-pengelasan GTAW terhadap
ketangguhan impak dan kekuatan tarik Aluminium 5083. Untuk tujuan tersebut,
metode eksperimental digunakan. Bahan yang diteliti adalah plat Aluminium 5083
yang dilas GTAW, menggunakan kawat las pengisi ER 5356 (diameter 2,6 mm)
pada sambungan single V-Butt 60∘, dengan tegangan 220V dan arus 325A. Variasi
media pendingin yang digunakan meliputi Coolant Bromus Soluble Oil Cutting
Coolant, minyak jarak, dan oli Mesran Super SAE 20W-50. Setiap spesimen hasil
las kemudian diuji impak Charpy (ASTM E23), uji tarik (ASTM E8), dan
pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop optik. Hasil pengujian
menunjukkan Coolant Bromus menghasilkan nilai ketangguhan impak rata-rata
tertinggi (0,264 J/mm2) dan kekuatan tarik tertinggi (126,437 N/mm2). Adapun nilai
rata-rata ketangguhan impak dan kekuatan tarik terendah adalah minyak jarak
(0,224 J/mm2 dan 88,777 N/mm2). Struktur mikro memperlihatkan perbedaan
butiran di logam induk, logam las, dan zona pengaruh panas (HAZ) yang
disebabkan laju pendinginan dan heat input pengelasan. Temuan ini menegaskan
bahwa pemilihan media pendingin berperan penting dalam menentukan integritas
dan ketahanan sambungan las aluminium.
Tidak tersedia versi lain