Text
SKRIPSI EVALUASI TRAYEK BUS RAPID TRANSIT (BRT) TRANS JATENG KORIDOR IV KUTOARJO – BOROBUDUR
Transportasi umum memiliki peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat serta mengurangi kemacetan di kawasan perkotaan maupun antar wilayah. Salah satu upaya pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan layanan transportasi publik adalah melalui sistem Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng. Koridor Kutoarjo – Borobudur merupakan trayek strategis yang menghubungkan kawasan wisata budaya dan pusat kegiatan regional. Namun, efektivitas dan kualitas layanan pada koridor ini perlu dievaluasi agar sesuai dengan standar operasional dan kenyamanan yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perhitungan kinerja operasional, kinerja kenyamanan, hasil penilaian kinerja, dan rekomendasi perbaikan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor IV rute Kutoarjo–Borobudur. Evaluasi menggunakan metode deskriptif kuantitatif berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat No. SK.687/AJ.206/DRJD/2002, Vuchic (2007), dan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 27 Tahun 2015. Data diperoleh melalui survei lapangan dengan mengacu pada Panduan Pengumpulan Data Angkutan Umum Perkotaan yang dikeluarkan oleh Dirjen Perhubungan Darat (2001). Berdasarkan hasil perhitungan, menunjukkan faktor muat rata-rata sebesar 46% belum memenuhi standar 70%. Headway rata-rata 17,72 menit belum memenuhi standar 5–10 menit, sementara frekuensi 4 bus/jam dan waktu tunggu 8,87 menit telah sesuai standar. Waktu tempuh rata-rata 86 menit dan kecepatan rata-rata 39,81 Km/jam telah memenuhi standar. Kenyamanan duduk sebesar 0,294 m²/penumpang belum memenuhi standar 0,3 m², sedangkan kenyamanan berdiri 0,414 m²/penumpang telah memenuhi standar 0,2 m². Secara keseluruhan, kinerja layanan memenuhi 71% standar pelayanan minimal sehingga diperlukan beberapa peningkatan pembangunan sarana dan prasarana yang berkelanjutan guna memenuhi standar pelayanan minimal tersebut.
Tidak tersedia versi lain