Text
SKRIPSI PENGARUH IMPLEMENTASI LAST PLANNER SYSTEM TERHADAP KINERJA PROYEK GEDUNG BERTINGKAT (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Hotel Artotel Magelang)
Proyek konstruksi kerap menghadapi kendala keterlambatan dan pembengkakan biaya akibat sifatnya yang kompleks dan dinamis. Lean construction hadir sebagai pendekatan alternatif untuk meminimalkan pemborosan dan memaksimalkan nilai. Salah satu metode lean construction adalah last planner system (LPS), yang menekankan kolaborasi, perencanaan realistis, serta pengendalian pekerjaan secara sistematis. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi tingkat implementasi LPS, mengidentifikasi kendala penerapan, serta menganalisis pengaruhnya terhadap kinerja proyek gedung bertingkat. Penelitian menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan skoring untuk menilai implementasi dan kendala, serta korelasi Rank Spearman
untuk mengetahui hubungan antara implementasi LPS dan kinerja proyek. Data primer dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara kepada 30 responden proyek, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen pendukung. Sampel
ditentukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilaksanakan pada Proyek Pembangunan Hotel Artotel Magelang yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi dan keterbatasan ruang kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat implementasi LPS berada pada kategori sangat tinggi sebesar 77,80%, dengan komponen lookahead planning sebagai capaian tertinggi. Meskipun demikian, ditemukan kendala sebesar 66,67%,
terutama kurangnya komitmen terhadap sistem. Korelasi Spearman menunjukkan hubungan negatif sebesar -0,42 antara implementasi LPS dan hambatan proyek, yang berarti semakin tinggi penerapan LPS maka hambatan terhadap kinerja proyek cenderungsemakin menurun.
Tidak tersedia versi lain