Text
SKRIPSI UJI KARAKTERISTIK MARSHALL PADA COLD PAVING HOT MIX ASBUTON (CPHMA) HRS-WC DENGAN PENAMBAHAN ASPAL PENETRASI 60/70 VARIASI 5-6,5%
Indonesia kaya akan sumber daya aspal alam, yaitu aspal batu Buton
(Asbuton) di Pulau Buton, namun pemanfaatannya kurang optimal. Kondisi jalan
di Indonesia terus memburuk akibat kerusakan serius, sementara ketergantungan
pada impor aspal semakin meningkat. Akses yang terbatas di daerah terpencil yang
jauh dari Asphalt Mixing Plant (AMP) memperburuk keadaan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan aspal penetrasi 60/70 pada
campuran Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) HRS-WC terhadap
karakteristik Marshall.
Variasi kadar aspal yang diuji adalah 4,3%, 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5%. Metode
pengujian Marshall dengan 15 sampel benda uji untuk mengetahui parameter
volumetrik density, Void in Mix (VIM), Void in Mineral Aggregate (VMA), dan
Void Filled with Asphalt (VFA), serta parameter non-volumetrik stabilitas, flow,
dan Marshall Quotient (MQ). Pedoman yang digunakan adalah Spesifikasi Umum
Bina Marga 2018 (Revisi 2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kadar aspal campuran
berpengaruh signifikan terhadap karakteristik Marshall. Penambahan kadar aspal
dapat meningkatkan flow, VMA, dan VFA, tetapi menurunkan stabilitas, VIM, dan
MQ akibat kelembekan campuran. Kadar aspal campuran dengan kinerja terbaik
diperoleh pada kadar 6,5%, dengan nilai density 2,02 gr/cc, VIM 6,59%, VMA
16,59%, VFA 60,27%, stabilitas 1366,40 kg, flow 4,11 mm, dan MQ 345,73
kg/mm. Kadar aspal optimum untuk parameter volumetrik 6,5%, sedangkan non
volumetrik 5,4%. Kadar aspal campuran yang terbaik yaitu 6,5% diperoleh dengan
menambahkan aspal penertrasi 60/70 sebesar 29,75 gr (2,48%).
Tidak tersedia versi lain