Text
SKRIPSI ANALISIS CAMPURAN COLD PAVING HOT MIX ASBUTON (CPHMA) HRS-WC DAN ASPAL PENETRASI 60/70 VARIASI 7-8,5% TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL
Indonesia memiliki sumber daya alam melimpah berupa aspal Buton
(Asbuton) yang belum dimanfaatkan secara optimal. Ketergantungan pada impor
aspal semakin meningkat, sementara kualitas jalan di Indonesia terus menurun
akibat kerusakan signifikan. Masalah ini diperburuk oleh keterbatasan akses di
daerah terpencil yang jauh dari Asphalt Mixing Plant (AMP). Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi penambahan aspal penetrasi 60/70
pada campuran Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) HRS-WC terhadap
karakteristik Marshall.
Variasi kadar aspal campuran dengan variasi sebesar 4,3%; 7%; 7,5%; 8%;
dan 8,5%. Pengujian dilakukan menggunakan metode Marshall dengan 15 sampel
benda uji untuk mengevaluasi parameter volumetrik, seperti density, Void in Mix
(VIM), Void in Mineral Aggregate (VMA), dan Void Filled with Asphalt (VFA),
serta parameter non-volumetrik, yaitu stabilitas, flow, dan Marshall Quotient
(MQ). Pedoman yang digunakan adalah Spesifikasi Umum Bina Marga (2018)
Revisi 2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan kadar aspal campuran
dapat meningkatkan nilai flow, VMA dan VFA, tetapi menurunkan nilai VIM,
stabilitas, dan MQ. Kadar aspal campuran yang memberikan kinerja terbaik
diperoleh pada kadar 7,5%; dengan nilai density 2 gr/cc, VIM 5,88%; VMA
17,64%; VFA 66,68%; stabilitas 1327,87 kg; flow 4,43 mm; dan MQ 310,74
kg/mm; di mana semua parameter ini memenuhi standar Spesifikasi Umum Bina
Marga (2018) Revisi 2. Kadar aspal optimum untuk analisis volumetrik adalah
7,75%; sedangkan untuk analisis non-volumetrik adalah 6,4%. Kadar aspal
campuran yang terbaik yaitu 7,5% diperoleh dengan menambahkan aspal
penertrasi 60/70 sebesar 42,27gr (2,48%).
Tidak tersedia versi lain