Text
SKRIPSI PERBEDAAN GENDER DALAM EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROJECT-BASED LEARNING (PJBL) TERINTEGRASI STEM DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP
Kemampuan pemecahan masalah menjadi salah satu kompetensi penting yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran IPA sebagai bekal menghadapi tantangan global di masa mendatang. Namun implementasi di lapangan masih didominasi oleh metode ceramah dan penilaian berbasis hafalan, sehingga kurang mendorong kemampuan berpikir kritis dan aplikatif. Salah satu alternatif yang potensial adalah penerapan model Project-Based Learning (PjBL) berbasis pendekatan STEM, yang dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan tersebut melalui aktivitas proyek secara kolaboratif. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis efektivitas model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa laki-laki, (2) menganalisis efektivitas model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa perempuan, (3) menganalisis perbedaan efektivitas model pembelajaran Project-Based Learning (PjBL) terintegrasi STEM terhadap kemampuan pemecahan masalah antara siswa laki-laki dan perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain true experiment. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas VII SMP IT Ihsanul Fikri Mungkid yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin. Sampel ditentukan menggunakan teknik cluster random sampling, dengan kelas VII D sebagai kelompok laki-laki dan VII H sebagai kelompok perempuan. Data diperoleh melalui tes uraian pretest dan posttest berdasarkan indikator pemecahan masalah menurut Polya. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelompok setelah mengikuti pembelajaran PjBLSTEM, dengan rata-rata N-Gain sebesar 0,5690 untuk siswa laki-laki dan 0,6586 untuk siswa perempuan, keduanya berada pada kategori sedang. Namun berdasarkan uji Mann-Whitney, tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara dua kelompok tersebut (p = 0,291). Hal ini menunjukkan bahwa model PjBL-STEM memiliki efektivitas yang merata dan tidak bias terhadap gender, serta layak digunakan dalam pembelajaran IPA untuk mendukung penguatan keterampilan pemecahan masalah siswa.
Tidak tersedia versi lain