Text
SKRIPSI STUDI ETNOBOTANI JAMU DI DESA TEMPUREJO KABUPATEN MAGELANG SEBAGAI BUKU REFERENSI BIOLOGI
Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati dan budaya lokal yang melimpah, salah satunya adalah tradisi pengobatan menggunakan jamu. Desa
Tempurejo di Kabupaten Magelang dikenal sebagai sentra jamu tradisional yang memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan lokal untuk keperluan pengobatan. Sayangnya, pengetahuan tentang jenis tumbuhan jamu dan teknik pengolahannya
sebagian besar hanya diwariskan secara lisan dan belum terdokumentasi secara ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemanfaatan tanaman jamu oleh masyarakat di Desa Tempurejo, Kabupaten Magelang, serta mengembangkan hasil kajian tersebut menjadi buku referensi biologi berbasis etnobotani. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara pendekatan etnografi untuk studi
lapangan dan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate), namun hanya sampai dengan tahap develop untuk penyusunan buku referensi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara semi
terstruktur kepada perangkat desa dan produsen jamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 19 spesies tumbuhan jamu yang dimanfaatkan
masyarakat, dengan dominasi dari famili Zingiberaceae seperti Curcuma longa L. (kunyit), Curcuma xanthorrhiza Roxb. (temulawak), Kaempferia galanga L.
(kencur), dan Zingiber zerumbet (lempuyang). Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah rimpang, diikuti oleh daun, buah, batang, dan biji. Tumbuhan-tumbuhan ini diracik menjadi tujuh jenis jamu utama yaitu kunyit asam,
beras kencur, cabe puyang, pahitan, uyup-uyup, gula asam, dan sirih. Berdasarkan data IUCN Red List tahun 2020, status konservasi tanaman jamu tersebut terdiri atas 52% kategori Data Deficient (informasi kurang), 39% Not Evaluated (belum
dievaluasi), dan 9% Least Concern (berisiko rendah). Buku referensi yang dikembangkan melalui hasil studi ini telah divalidasi oleh ahli materi dan ahli media. Validasi ahli materi memperoleh skor rata-rata sebesar 79% dengan kategori
baik. Validasi ahli media juga menunjukkan skor rata-rata 79% yang termasuk dalam kategori baik. Uji respon masyarakat terhadap buku referensi ini menghasilkan persentase 94,3%, yang tergolong dalam kategori sangat layak. Penelitian ini mengungkap pemanfaatan 19 spesies tumbuhan jamu oleh masyarakat Desa Tempurejo sebagai bagian dari kearifan lokal. Hasil kajian dikembangkan menjadi buku referensi yang telah divalidasi dan dinyatakan layak
digunakan.
Tidak tersedia versi lain