Text
SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOORDINASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PERANGKAT DESA DI KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG
Dalam menghadapi Otonomi Daerah untuk meningkatkan Pembangunan sangat diperlukan adanya semangat kerja Pegawai terutama dalam mencapai tujuan bersama. Semangat kerja Pegawai agar kerja agar terjalin dengan baik sangat dipengaruhi oleh faktor kepemimpinan mana diharapkan seorang Pemimpin mampu, menyelesaikan segala permasalahan yang ada.
Maka judul yang penulis ambil adalah PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOORDINASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PERANGKAT DESA DI KECAMATAN PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG sesuai dengan tugas kami sebagai karyawati Kecamatan Parakan dengan alasan bahwa dalam masa Pembangunan ini sangat diperlukan adanya aparatur pemerintah yang bersih dan berwibawa. Suatu pekerjaan dapat dilaksanakan Sesuai dengan rencana apabila ada semangat kerja yang tinggi, namun untuk menjamin kelancaran dalam pelaksanaan tugas para pegawai diperlukan koordinasi dimana dalam koordinasi suatu Organisasi dipegang seorang pemimpin.
Apabila kita amati bersama semangat kerja Pegawai dapat kita lihat melalui :
1. Disiplin kerja, hal ini kita lihat melalui sikap pegawai dalam mentaati peraturan-peraturan yang ada.
2. Kerja dengan puas, yakni bila suatu pekerjaan atau tugas Pegawai dapat diselesaikan dengan baik.
3. Gairah kerja yang bisa kita cermati lewat perasaan seseorang terhadap pekerjaan yang dibebankan terhadap individu maupun kelompok.
Dalami kenyataannya Pegawai dalam melaksanakan pekerjaan masih kurang: karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, namun menurut penulis yang paling mempengaruhi adalah, faktor kepemimpinan dimana seorang Pemimpin sangat mempengaruhi semangat kerja Pegawai, selain itu yang merupakan usaha untuk menjamin kelancaran mekanisme prosedur kerja dari berbagai komponen juga merupakan hal yang penting.
Instansi Pemerintah maupun swasta diharuskan untuk meningkatkan semangat kerja pegawai, walaupun dalam pelaksanaannya menemui kesulitan-kesulitan dan kekurangan-kekurangan. Semangat kerja merupakan suasana batin dan sikap jiwa yang ada dalam diri seseorang yang tidak dapat dilihat namun dapat dirasakan ini dapat diukur dengan disiplin kerja, kerja dengan puas dan gairah kerja. Dengan demikian untuk mencapai semangat kerja yang tinggi dibutuhkan adanya kepemimpinan, koordinasi dan spesialisasi kerja.
Selanjutnya di dalam kepemimpinan terdapat unsur : kepemimpinan menyangkut orang lain, kepemimpinan menyangkut pembagian kekuasaan, seorang pemimpin bisa mempengaruhi bawahan sehingga di dalam kepemimpinan dilaksanakan melalui
1. Pendekatan sifat kepemimpinan yang mana pada dasarnya banyak manusia yang memiliki sifat-sifat Pemimpin (cerdas, trampil dll) tetapi tidak banyak yang menjadi Pemimpin.
2. Pendekatan tingkah laku kepemimpinan, disini apabila orang dilatih tingkah laku kepemimpinan yang benar bisa memimpin secara efektif. Pemimpin yang efektif dilihat melalui aspek Fungsi kepemimpinan yang menyangkut pemberian saran penyelesaian informasi dan membantu kelompok berjalan lancar, selanjutnya dari aspek gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan berorientasi pada karyawan namun keduanya mempunyai kelemahan sehingga menurut penulis yang paling cocok adalah kepemimpinan situasional.
Apabila kita berbicara masalah koordinasi yang merupakan proses dimana pimpinan mengembangkan pola usaha kerja sama dalam pencapaian tujuan bersama maka di Kecamatan Parakan agar koordinasi dapat berhasil baik manakala ada pembagian kerja yang jelas dalam Organisasi, semangat kerja yang tinggi, fasilitas kontak dan tata hubungan yang cukup serta diciptakan tahap-tahap suatu kegiatan. Sehingga koordinasi sangat diperlukan dalam suatu Organisasi dengan tujuan, ada kesatuan usaha/tindakan untuk minta kesadaran seseorang agar melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan, menghindari adanya kekacauan, menyelaraskan tindakan antara pimpinan dan bawahan serta menyelaraskan/mensinkronkan tugasnya.
Gejala yang digunakan untuk mengukur tingkat koordinasi dengan kerja sama, kesatuan tindakan dan aktifitas antar Pejabat.
Di dalam Organisasi perlu diperhatikan adanya pertumbuhan organisasi karena dengan adanya pertumbuhan Organisasi berarti menambah beban kerja atau fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan oleh Organisasi, Disamping itu spesialisasi kerja yang semakin tajam juga perlu diperhatikan, spesialisasi kerja hendaknya sesuai dengan aktifitas, keahlihan agar tidak menemui kesulitan, dalam menjalankan pekerjaan.
Dalam penelitian ini ada 3 variabel, yang ingin kami ulas secara singkat, yaitu :
1. Variabel, kepemimpinan, indikatornya :
a. Pemberian motifasi yang dapat ditakur dengan memberi dorongan memberi rangsangan sesuai yang diinginkan dan memberi petunjuk, himbauan atau teguran.
b. Komunikasi yang dapat diukur dengan peningkatan pengetahuan tentang tujuan organisasi, jelas tidaknya perintah yang diberikan dan sikap pemimpin dalam memberi perintah, memberi kesempatan atau tidaknya pegawai untuk bertanya.
c. Pemberian pengarahan yang dapat diukur dengan perhatian pimpinan pada pegawai, penghargaan berupa pujian, penghargaan di akuinya sebagai Warga negara yang berjasa.
2. Variabel Koordinasi, tingkat indikatornya dengan kerja sama yang diukur dengan saling mengisi, saling membantu dan saling melengkapi; kesatuan tindakan yang diukur dengan mencegah kekacauan, percekcokan, kekembaran pekerjaan, kekosongan pekerjaan; keselarasan tindakan diukur dengan keselarasan tugas diantara bagian satu sama lain, mengerjakan bagian-bagian pada saat yang tepat; aktifitas antar Pejabat yang diukur keselarasan dalam perencanaan antara bagian Pejabat serta dalam pelaksanaan maupun dalam pengendaliannya.
3. Variabel semangat kerja, dengan indikator disiplin kerja yang diukur dengan tingkat kesediaan karyawan menerima beban pekerjaan, sikap karyawan bekerja dengan kekurangan dan kelebihannya; kerja dengan puas diukur dengan merasa diikutsertakan dalam pencapaian tujuan serta gairah kerja pegawai.
Tujuan dalami penelitian adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan kepemimpinan dengan semangat kerja serta untuk mengetahui sejauh mana hubungan koordinasi dengan semangat kerja, dengan menggunakan tipe penelitian penjelasan dan deskriptif. Sedangkan sumber datanya diperoleh dari pegawai di lingkungan kecamatan Parakan dan catatan-catatan, buku-buku, brosur-brosur dll. Teknik pengumpulan datanya dengan observasi, tanya jawab secara langsung, memberi daftar pertanyaan serta dokumentasi. Dalam teknik pengukuran skala dengan menggunakan skala likert, kemudian pengolahan datanya secara editing, koding dan tabulating yang dianalisa dengan analisa kualitatif dan analisa kwantitatif.
Setelah diadakan pengujian hipotesa pengaruh kepemimpinan dan koordinasi terhadap semangat kerja sebesar 52% sedangkan 43% semangat kerja dipengaruhi oleh faktor lain.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain