Text
SKRIPSI PERANAN KEPEMIMPINAN PANCASILA KEPALA DESA DAN LKMD DALAM USAHA MENUMBUHKAN KONDISI DINAMIS MASYARAKAT DESA DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KETAHANAN DESA (SUATU STUDI PENELITIAN TENTANG USAHA MENUMBUHKAN KONDISI DINAMIS MASYARAKAT DESA DI KECAMATAN LOANO KABUPATEN PURWOREJO)
Bahwa dalam rangka menyelesaikan Pelita IV dan menuju keperesipan tinggal landasnya pembangunan Nasional, diperlukan suatu kerja keras, yang dipadukan dengan teknologi tinggi (canggih) yang harus dilaksanakan oleh masyarakat seluruh Bangsa Indonesia yang disangga oleh para technokrat pemerintahan dan pembangunan, khususnya para pemimpin-pemimpin pemerintahan atau aparat pelaksana pemerintahan pembangunan ditingkat desa yang dituntut atas dirinya sikap dedikasi, semangat kerja sama yang tinggi, yang ditopang partisipasi masyarakat, maka perlunya pemilihan suatu sistem kepemimpinan dan pembentukan lembaga-lembaga yang ada untuk menyiapkan suatu kondisi yang dinamis dari masyarakat (kondisi yang favorable) yang masa kini didalam sistem tersebut merupakan suasana tin nilai dan sikap kejiwaan, yang terdapat dalam diri pribadi, orang masyarakat yang mana dari keduanya tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakannya, yang realisasinya akan tampak pada tingkat, bila orang atau masyarakat itu bekerja pada suatu kelompok, organisasi di mana sikap itu akan terlihat sewaktu mereka melaksanakan pekerjaan dan tugas yang diberikan kepada mereka, apabila orang itu mau menerima, menyesuaikan diri dengan tugas pekerjaan yang mungkin berupa perubahan-perubahan kearah kemajuan mereka terima dengan cara yang positif.
Kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari pada kondisi dari tiap-tiap aspek kehidupan yang dapat menyesuaikan secara positif terhadap perubahan-perubahan yang ada di dalam masyarakat, kondisi semacam inilah yang sangat dibutuhkan guna melancarkan pelaksanaan pembangunan, yang mana dengan lancar dan suksesnya pembangunan akan dapat mengembangkan ketahanan aspeknya. Bahwa ketahanan desa adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dan kondisi tiap aspek dari kehidupan masyarakat dan desa. Pada hakekatnya ketahanan desa adalah kemampuan dan ketangguhan suatu masyarakat untuk dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan masyarakat dan desa, dapat diwujudkan hanya dengan usaha pembangunan disegala bidang, hakekatnya pembangunan itu sendiri adalah proses-proses perubahan-perubahan yang terus menerus, terencana, teratur kearah peningkatan-peningkatan yang lebih baik yang dilakukan secara sadar dan bertahap, untuk keperluan itu diperlukan adanya suatu organisasi dan management, sedangkan kegiatan organisasi dan management itu sendiri tidak terlepas adanya peranan kepemimpinan, khususnya Peranan Kepemimpinan Pancasila Kepala Desa dan LKMD yang menurut asumsi penulis 90% s/d 97% akan sangat menentukan, sedangkan antara 1% s/d 5% faktor-faktor lainnya, termasuk sosial, ekonomi, pendidikan dan lain-lain.
Oleh sebab itu penulis berasumsi bahwa:
- Dalam alam pembangunan dewasa ini Kepala Desa dituntut berjiwa Kepemimpinan Pancasila.
- Dengan Kepemimpinan Pancasila Kepala Desa, harus dapat meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pembangunan dengan kata lain suatu kondisi masyarakat yang dinamis harus dapat diciptakan.
Maka penulis secara tegas mengambil judul penulisan skripsi berupa:
“PERANAN KEPEMIMPINAN PANCASILA KEPALA DESA DAN LKMD DALAM USAHA MENUMBUHKAN KONDISI DINAMIS MASYARAKAT DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KETAHANAN DESAâ€
sebagai suatu studi usaha menumbuhkan kondisi dinamis masyarakat desa di Kecamatan Loano, dengan disertai dan tujuan penelitiannya adalah untuk mengisi dan mengetahui sampai seberapa jauh hubungan peranan Kepemimpinan Pancasila Kepala Desa dan LKMD dengan usaha menciptakan atau menumbuhkan kondisi dinamis masyarakat desa yang sangat diperlukan bagi pelaksanaan pembangunan dan Pemerintahan Desa dan penulis mengajukan pula beberapa hipotesa sebagai berikut:
1. Hipotesa Mayor:
- Ada hubungan antara peranan Kepemimpinan Pancasila Kepala Desa dan LKMD dengan pertumbuhan kondisi dinamis masyarakat desa dalam rangka pengembangan ketahanan desa.
2. Hipotesa Minor:
- Ada hubungan antara komunikasi dengan pertumbuhan kondisi dinamis masyarakat.
- Ada hubungan antara pengklusteran dengan kondisi dinamis masyarakat.
- Ada hubungan antara pendelegasian wewenang dengan kondisi dinamis masyarakat.
- Ada hubungan antara pembagian pekerjaan dengan kondisi dinamis masyarakat.
- Ada hubungan antara pemberian penghargaan dengan kondisi dinamis masyarakat.
- Ada hubungan antara kepemimpinan dengan kerja sama gotong royong masyarakat.
- Ada hubungan antara kepemimpinan dengan kondisi kedisiplinan.
- Ada hubungan peranan fungsi LKMD dengan kondisi dinamis masyarakat.
- Ada hubungan antara fungsi LKMD dengan Kepemimpinan Pancasila Kepala Desa.
Dalam penelitian lapangan, sampel penelitian adalah 35 orang terdiri dari tokoh-tokoh masyarakat yang ada, kecuali Kepala Desa dan Ketua PKK, sedang teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling dan acak, teknik pengumpulan data dengan interview, kuesioner dan observasi.
Sumber data adalah data primer, data sekunder sedang analisa data menggunakan analisa kuantitatif dan analisa kualitatif. Untuk menguji hipotesa digunakan teknik korelasi product moment regresi dan F test.
Hasil analisa dan statistik diperoleh:
1. Ada hubungan antara Kepemimpinan Pancasila dengan pertumbuhan kondisi dinamis masyarakat sebesar 0,96 lebih besar dari tabel, (0,430), -F test 1% 501,33 lebih besar dari 3,28.
2. Ada hubungan antara peranan LKMD dengan pertumbuhan kondisi dinamis masyarakat sebesar 0,69 lebih besar dari r tabel 0,430, F test 1% = 80,83 lebih besar dari 5,29.
3. Ada hubungan antara Kepemimpinan Pancasila dengan fungsi LKMD sebesar 0,85 lebih besar dari r tabel = (0,430) dan F test 1% = 38,74 lebih besar dari 5,29.
Dari hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara Kepemimpinan Pancasila dengan kondisi dinamis masyarakat desa di wilayah Kecamatan Loano, Kabupaten Daerah Tingkat II Purworejo, adalah signifikan terhadap variabel pertumbuhan kondisi dinamis masyarakat desa dalam rangka pengembangan ketahanan desa.
Dengan demikian hipotesa yang diajukan dapat diterima. Saran-saran yang penulis kemukakan acc.
Bagi peneliti yang berminat terhadap penelitian ini dapat dilakukan penelitian lanjutan, perlu dicoba untuk memakai tingkat kepercayaan yang digunakan 99% (sedang dalam penelitian ini digunakan tingkat kepercayaan 95%), demikian juga dengan hipotesa/pembuktian tidak hanya digunakan teknik korelasi regresi berganda, bisa dicoba dengan teknik P (Rauk difference corelation) atau regresi dengan M Prediktor. Untuk memperoleh data yang valid, perlu juga dilakukan cros check kebenaran jawaban responden dengan para Kepala Desa.
Dan dapatlah dikembangkan dari 3 variable xâ‚xâ‚‚y menjadi 4 variable xâ‚xâ‚‚yâ‚yâ‚‚.
Demikian abstraksi yang dapat penulis sajikan dalam rangka penulisan skripsi tersebut di atas.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain