Text
SKRIPSI PENGARUH PERENCANAAN, MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN PESERTA KURSUS TERHADAP EFEKTIVITAS PELATIHAN DI BALAI LATIHAN KERJA TEMPURAN KAB. MAGELANG
              "Pengaruh Perencanaan, Motivasi Dan Kepemimpinan Peserta Kursus Latihan Kerja Terhadap Efektivitas Pelatihan."
Dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan di segala bidang dan tingkat sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan menejemen maka untuk menunjang keberhasilan pembangunan tersebut di perlukan tersedianya tenaga kerja trampil, ahli, disiplin dan produktif secara tepat dan tepat.
Untuk membentuk tenaga kerja yang trampil atau ahli dan produktif sesuai dengan kebutuhan dunia usaha perlu diadakan latihan kerja yang memenuhi standart kualifikasi ketrampilan (SKK) atau sesuai dengan persyaratan jabatan pekerjaan yang diperlukan. Semakin tinggi kualitas tenaga kerja maka semakin besar pula konstribusinya dalam meningkatkan daya saing dunia usaha.
Upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya melalui pelatihan yang sistematis dan ber-kesinambungan dalam hal ini suatu lembaga yang dipandang cocok dengan masalah ketenagakerjaan tersebut adalah BLKI yang merupakan unit pelaksanaan tekhnis yang berada dibawah naungan DEPNAKER.
Dengan adanya BLKI tersebut diharapkan agar para calon tenaga kerja dapat merasakan kebutuhan akan manfaat yang terkandung dalam mengikuti program pelatihan kerja dan menyadari dengan latihan kerja tersebut akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk memperoleh atau menciptakan suatu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan diharapkan para calon tenaga kerja yang berkualitas, trampil guna mewujudkan suatu tenaga kerja yang siap pakai dengan kebutuhan pembangunan diberbagai sektor.
Dalam kaitan seperti yang telah penulis uraikan diatas skripsi ini mencoba mengungkapkan seberapa jauh pengaruh perencanaan, motivasi dan ke pemimpinan terhadap efektivitas pelatihan di BLKI kab. Magelang dengan mengajukan hipotesa sebagai berikut:
1. Hipotesa Mayor
Perencanaan, motivasi dan kepemimpinan secara bersama-sama mempengaruhi efektivtas pelatihan dalam arti perencanaan, motivasi dan kepemimpinan mempunyai peranan dalam efektivitas pelatihan.
2. Hipotesa Minor
a. Perencanaan berpengaruh dalam efektivitas pelatihan,
b. Motivasi berpengaruh dalam efektivitas pelatihan,
c. Kepemimpinan berpengaruh dalam efektivitas pelatihan.
Setelah diuji hipotesa tersebut mempunyai hubungan atau menunjukan signifikasi.
Tipe penelitian ini adalah penjajakan, penelitian penjelasan, dan penelitian deskriptif, dengan sumber data berupa data primer dan sekunder. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan kuesioner. Sedangkan pengukuran dan penyusunan skala dialihkan penulis ke dalam bentuk angka penelitian, yaitu: 1, 2, 3, 4, dengan makna sebagai berikut: nilai 1 berarti kurang, nilai 2 berarti cukup, nilai 3 berarti tinggi, dan nilai 4 berarti sangat tinggi. Untuk menguji hipotesis digunakan teknik korelasi product moment, korelasi parsial, korelasi ganda atau majemuk, serta teknik korelasi determinasi.
Dalam penelitian ini, hasil pengujian hipotesis diperoleh sebagai berikut:
1. Pengaruh perencanaan terhadap efektivitas pelatihan menunjukkan hasil 0,448. Setelah dikonsultasikan pada r-tabel (0,448 lebih dari 0,312), hal ini berarti bahwa antara variabel perencanaan (Xâ‚) dan efektivitas pelatihan (Y) terdapat hubungan yang signifikan.
2. Pengaruh motivasi terhadap efektivitas pelatihan menggunakan rumus korelasi product moment menunjukkan hasil 0,389. Setelah dikonsultasikan pada r-tabel (0,389 lebih dari 0,312), hal ini berarti bahwa antara variabel motivasi (Xâ‚‚) dan efektivitas pelatihan (Y) signifikan.
3. Pengaruh kepemimpinan (X₃) terhadap efektivitas pelatihan menunjukkan hasil 0,729. Setelah dikonsultasikan pada r-tabel (0,729 lebih dari 0,312), hal ini berarti antara variabel perencanaan (X₃) dengan variabel efektivitas pelatihan (Y) signifikan. 
4. Pengaruh perencanaan, motivasi, dan kepemimpinan terhadap efektivitas pelatihan.
Untuk mengetahui hasil perhitungan dengan rumus korelasi majemuk, terlebih dahulu dihitung hubungan antara variabel perencanaan, motivasi, dan kepemimpinan menggunakan rumus korelasi product moment, kemudian dilanjutkan dengan mencari hubungan antar variabel dengan variabel lainnya melalui korelasi parsial. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
a. Hubungan antara kepemimpinan, motivasi, dan perencanaan. Hasil perhitungannya menunjukkan 0,533 kemudian dikonsultasikan dengan r- tabel (signifikansi 5%), maka 0,533 lebih dari 0,312 yang menunjukkan hubungan signifikan.
b. Hubungan antara perencanaan dan efektivitas pelatihan bila dikontrol dengan variabel kepemimpinan dengan rumus parsial menunjukkan hasil 0,386 untuk menunjukan signifikansi digunakan rumus F-test 6,303 kemudian dikontrol dengan  F-tabel menunjukan 2,63 maka 6,303 lebih dari 2,63 hal ini berarti variabel yang diuji murni. 
c. Hubungan antara perencanaan dan efektivitas pelatihan dikontrol oleh variabel motivasi menggunakan rumus parsial menunjukkan hasil 0,375. Uji signifikansi menggunakan F-test menunjukkan hasil 5,860 dengan F-tabel 2,63. Karena 5,860 lebih dari 2,63, maka hubungan yang diuji dinyatakan murni.
d. Hubungan antara variabel perencanaan, motivasi, dan kepemimpinan secara bersama-sama terhadap efektivitas pelatihan menggunakan rumus korelasi majemuk menunjukkan hasil 0,748. Untuk menguji signifikansi digunakan F-test dengan hasil 45,73 dan F-tabel 2,63. Karena 45,73 lebih dari 2,63, hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antar variabel.
e. Besarnya pengaruh perencanaan, motivasi, dan kepemimpinan terhadap efektivitas pelatihan dihitung menggunakan rumus koefisien determinasi, yang menunjukkan hasil 0,91 atau 91%. Ini berarti bahwa 91% efektivitas pelatihan dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut, dan sisanya 9% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian.
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara perencanaan, motivasi, dan kepemimpinan terhadap efektivitas pelatihan adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Demikianlah abstraksi yang dapat penulis sampaikan dalam rangka penyusunan skripsi inI.            
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain