Text
SKRIPSI PENGARUH TOPOGRAFI DAN SUHU YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH IKAN LELE (Clarias sp.) DI KOTA MAGELANG, JAWA TENGAH
              ABSTRAK 
YASINTA LAILA AFANTI. 
Pengaruh Topografi dan Suhu yang Berbeda Terhadap Kadar Glukosa Darah Ikan Lele (Clarias sp.) di Kota Magelang, Jawa Tengah. 
Dibimbing oleh ERIC ARMANDO, S.Pi., M.P. dan ANDRI NOFREEANA, S.Pi., M.Sc. 
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh suhu air terhadap kadar glukosa darah ikan lele (Clarias sp.) sebagai indikator tingkat stres ikan dalam sistem budidaya di Kota Magelang. Kadar glukosa darah merupakan parameter fisiologis yang sensitif terhadap perubahan lingkungan, khususnya suhu, yang secara langsung mempengaruhi metabolisme dan keseimbangan homeostasis ikan. Penelitian dilakukan pada tiga lokasi budidaya yang mewakili kondisi berbeda dengan pengambilan sampel suhu air dan darah ikan. Analisis dilakukan menggunakan regresi linear sederhana untuk mengetahui hubungan antara suhu air dan kadar glukosa darah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air memiliki hubungan signifikan dengan kadar glukosa darah ikan lele, di mana peningkatan suhu cenderung meningkatkan kadar glukosa darah. Hal ini menunjukkan bahwa suhu merupakan stresor utama yang mempengaruhi kondisi fisiologis ikan. Parameter kualitas air lainnya seperti pH, DO, amonia, nitrat, dan fosfat juga diukur sebagai data pendukung untuk menggambarkan kondisi umum lingkungan budidaya, namun tidak dianalisis secara mendalam. Kesimpulannya, suhu air memiliki peran penting dalam menentukan tingkat stres ikan lele yang tercermin melalui kadar glukosa darahnya. Oleh karena itu, pengendalian suhu menjadi faktor kunci dalam manajemen budidaya ikan lele agar diperoleh lingkungan yang optimal dan mendukung kesehatan ikan. 
Kata kunci: ikan lele, suhu air, glukosa darah, stres ikan, budidaya
            
Tidak tersedia versi lain