Text
SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA (STUDI PERBANDINGAN ANTARA PEGAWAI STRUKTURAL DAN PEGAWAI OPERASIONAL DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) KOTAMADIA MAGELANG)
Dalam kenyataan bahwa motivasi, dalam hal ini motivasi terhadap pekerjaan atau kegiatan sehari-hari dalam bekerja, serta komunikasi dan kemampuan kerja mempengaruhi efektivitas kerja. Motivasi adalah merupakan rangkaian kegiatan pemberian dorongan kepada seseorang agar bertindak untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.
Komunikasi merupakan dasar bagi setiap bentuk organisasi untuk menyebarluaskan pendapat atau pandangan serta masalah-masalah kepada orang lain. Oleh karena itu untuk meningkatkan kelancaran komunikasi kerja pegawai maka interaksi dari suatu bagian dengan bagian yang lainnya harus bisa berjalan dengan lancar karena dengan adanya interaksi tersebut informasi akan mudah diterima, baik yang datangnya dari atasan maupun dari bawahan sehingga penyelesaian pekerjaan bisa tepat pada waktunya.
Kemampuan kerja terhadap efektivitas kerja merupakan salah satu unsur dalam kematangan, berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan, latihan dan pengalaman. Hal tersebut merupakan cara yang penting untuk meningkatkan serta menumbuhkan efektivitas di dalam suatu pekerjaan.
Atas dasar uraian di atas, penulis mengambil judul skripsi sebagai berikut: "Pengaruh Motivasi, Komunikasi dan Kemampuan Kerja terhadap Efektivitas Kerja (Studi Perbandingan Antara Pegawai Struktural dan Pegawai Operasional di PT. Pos Indonesia (Persero) Kotamadya Magelang)", yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apakah motivasi dapat mempengaruhi efektivitas kerja, apakah komunikasi dapat mempengaruhi efektivitas kerja, apakah kemampuan kerja dapat mempengaruhi efektivitas kerja serta apakah ada perbedaan antara motivasi, komunikasi dan kemampuan kerja terhadap efektivitas kerja pegawai struktural dan pegawai operasional di PT. Pos Indonesia (Persero) Kotamadya Magelang.
Sedangkan hipotesa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesa Mayor
Motivasi, komunikasi dan kemampuan kerja mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai struktural dan pegawai operasional.
2. Hipotesa Minor
a. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi dengan efektivitas kerja pegawai struktural dan pegawai operasional.
b. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara komunikasi dengan efektivitas kerja pegawai struktural dan pegawai operasional.
c. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan kerja dengan efektivitas kerja pegawai struktural dan pegawai operasional.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi, kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah PT. Pos Indonesia (Persero) Kotamadya Magelang. Sedangkan respondennya adalah pegawai PT. Pos Indonesia (Persero) sebanyak 40 orang yang terdiri dari 20 orang pegawai struktural dan 20 orang pegawai operasional.
Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian penjelasan. Sumber datanya adalah sumber data primer dan sekunder. Sedangkan pengujian hipotesa digunakan rumus statistik Korelasi Product Moment, Korelasi Partial, Korelasi Majemuk, Korelasi Determinasi dan F-test serta Pola Simple Randomized Designs dan T-test. Adapun hasil analisa statistiknya adalah sebagai berikut:
1. Dengan korelasi product moment dapat dibuktikan bahwa motivasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai struktural dimana r x1y lebih dari r-tabel yaitu (0,931 lebih dari 0,482), ini berarti ada korelasi yang signifikan antara motivasi dengan efektivitas kerja pegawai struktural. Sedangkan untuk pegawai operasional r x1y lebih dari r-tabel (0,982 lebih dari 0,482), ini berarti ada korelasi yang signifikan antara motivasi dengan efektivitas kerja pegawai operasional.
2. Dengan korelasi product moment dapat dibuktikan bahwa r x2y lebih dari r-tabel (1,266 lebih dari 0,482), ini berarti ada korelasi yang signifikan antara komunikasi dengan efektivitas kerja pegawai struktural. Sedangkan untuk pegawai operasional r x2y lebih dari r-tabel (0,984 lebih dari 0,482), ini berarti ada korelasi yang signifikan antara komunikasi dengan efektivitas kerja pegawai operasional.
3. Dengan korelasi product moment dapat dibuktikan bahwa r x3y lebih dari r-tabel (0,986 lebih dari 0,482), ini berarti ada korelasi yang signifikan antara kemampuan kerja dengan efektivitas kerja pegawai struktural. Sedangkan untuk pegawai operasional r x3y lebih dari r-tabel (1,004 lebih dari 0,482), ini berarti ada korelasi yang signifikan antara kemampuan kerja dengan efektivitas kerja pegawai operasional.
4. Dengan korelasi partial dapat dibuktikan bahwa F-test lebih dari F-tabel (100,79 lebih dari 3,24) untuk pegawai struktural dan (19,86 lebih dari 3,24) untuk pegawai operasional. Hal ini berarti motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai.
5. Dari perhitungan korelasi partial dapat dibuktikan bahwa F-test lebih dari F-tabel (141,31 lebih dari 3,24) untuk pegawai struktural dan (24,51 lebih dari 3,24) untuk pegawai operasional. Hal ini berarti ada hubungan yang signifikan antara komunikasi dengan efektivitas kerja pegawai.
6. Dari perhitungan korelasi partial juga diketahui bahwa motivasi, komunikasi dan kemampuan kerja secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai. Dimana F-test kurang dari F-tabel (1,798 kurang dari 3,24) untuk pegawai struktural dan (1,719 kurang dari 3,24) untuk pegawai operasional. Hal ini berarti bahwa motivasi, komunikasi dan kemampuan kerja tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja.
7. Dari perhitungan korelasi determinasi yaitu mencari prosentase pengaruh motivasi, komunikasi dan kemampuan kerja mempengaruhi efektivitas kerja pegawai struktural adalah 32,7%. Dengan demikian faktor lain yang berpengaruh di luar penelitian sebesar 67,3%. Sedangkan untuk pegawai operasional adalah 32% dan faktor lain yang berpengaruh di luar penelitian sebesar 68%.
8. Dari perhitungan pola simple randomized designs, yaitu mencari perbedaan pengaruh motivasi, komunikasi dan kemampuan kerja terhadap efektivitas kerja pegawai struktural dengan pegawai operasional didapat t-tabel = 2,11 dan hasilnya 0,33. Jadi to kurang dari t-tabel (to = 0,33 kurang dari tt = 2,11). Hal ini berarti tidak signifikan karena tidak ada perbedaan pengaruh motivasi, komunikasi dan kemampuan kerja terhadap efektivitas kerja. Dengan demikian ada faktor lain yang berpengaruh di luar penelitian.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain