0,505) maka berarti hubungan keduanya ada pengaruh yang cukup signifikan 2. Hubungan variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja pegawai diuji dengan rumus korelasi product moment menunjukkan hasil ray -0,477 sedangkan rube pada taraf kepercayaan 5% menunjukkan angka 0,396 dengan demikian Thaung dari Fabes (0,4770,396) maka berarti hubungan keduanya ada pengaruh yang cukup signifikan 3. Hubungan antara variabel motivasi dan variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja diuji dengan rumus korelasi ganda atau majemuk, hasil uji Fyxtx2 menunjukkan angka 0,675, sedangkan hasil uji signifikansinya Fiest 18,971 hasil ini dikonsultasikan dengan Fased pada taraf kepercayaan 1% menunjukkan angka 4,82, dengan demikian nilai Fresa lebih besar dari nilai Frabel (18,971 4,82) maka hubungan variabel motivasi dan pengawasan secara bersama-sama terhadap effektifitas kerja pegawai signifikan. 4. Persentase pengaruh variabel motivasi dan variabel pengawasan secara bersama-sama terhadap effektifitas kerja digunakan rumus koefisien determinasi hasilnya menunjukkan 0,46. Dengan demikian persentase pengaruh variabel motivasi dan variabel pengawasan terhadap variabel effektifitas kerja adalah 46%, sedangkan sisanya 54% merupakan faktor- faktor lain di luar penelitian ini yang juga ikut mempengaruhi effektifitas kerja pegawai. Dari hasil pengujian hipotesa diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel motivasi, variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja pegawai adalah murni dan signifikan." />
Text
SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI DAN PENGAWASAN TERHADAP EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI (STUDI TENTANG EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG)
Negara Republik Indinesia sebagai suatu organisasi yang besar tentunya mempunyai tujuan yang sangat mulia yakni menciptakan suatu masyarakat adil dan makmur bagi seluruh rakyatnya. Organisasi pemerintah lokal ditingkat Kecamatan pun tentunya juga berusaha keras untuk menciptakan kondisi masyarakat di lingkungannya sesuai dengan pemerintah pusat, keberhasilan organisasi pemerintah kecamatan tersebut tidak datang dengan sendirinya tapi desrtai dengan usaha dan kerja keras dari seluruh aparatur. Pimpinan merupakan figur yang dianggap mampu membawa keberhasilan pencapaian tujuan, dengan kemampuannya berpengawasan yang baik terhadap bawahan maupun masyarakat di wilayahnya serta mampu memberikan motivasi terhadap pegawai dan masyarakat di wilayahnya akan dapat menjadi support utama, sehingga kemampuan memotifasi akan membawa dampak positif terhadap efektifitas kerja pegawai. Masalah dalam penelitian ini adalah "apakah ada hubungan antara motivasi dan pengawasan dengan effektifitas kerja pegawai ?", sedangkan hipotesa yang kami ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Hipotesa mayor Ada hubungan antara variabel motivasi dan variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja pegawai. (2) Hipotesa minor Ada hubungan yang positif antara variabel motivasi dengan variabel effetifitas kerja pegawai. Ada hubungan yang positif antara variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja pegawai.. Ada hubungan yang positif antara variabel motivasi dengan variabel pengawasan Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menjaring data adalah metode observasi, wawancara, quesioner dan dokumentasi. Untuk keperluan penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Pegawai Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang dengan jumlah sampel 25 orang dari 26 orang jumlah pegawai. Sedangkan tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian penjelasan. Adapun sumber data yang kami ambil untuk keperluan penelitian ini adalah sumber data primer yang langsung dari responden dan sumber data sekunder berupa data administratif sebagai pendukung. Adapun analisa data yang kami gunakan adalah analisa data kuantitatif dan analisa data kualitatif. Untuk menguji hipotesanya kami pergunakan uji hipotesa korelasi product moment, korelasi partial, korelasi majemuk dan koefisien determinasi. Dari hasil pengujian hipotesa tersebut diperoleh data sebagai berikut: 1. Hubungan variabel motivasi dengan variabel effektifitas kerja yang diuji dengan rumus korelasi product moment menunjukkan hasil ray 0,532, sedang rabel pada taraf kepercayaan 1% menunjukkan angka 0,505, karena Phining Frabel (0,532 > 0,505) maka berarti hubungan keduanya ada pengaruh yang cukup signifikan 2. Hubungan variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja pegawai diuji dengan rumus korelasi product moment menunjukkan hasil ray -0,477 sedangkan rube pada taraf kepercayaan 5% menunjukkan angka 0,396 dengan demikian Thaung dari Fabes (0,4770,396) maka berarti hubungan keduanya ada pengaruh yang cukup signifikan 3. Hubungan antara variabel motivasi dan variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja diuji dengan rumus korelasi ganda atau majemuk, hasil uji Fyxtx2 menunjukkan angka 0,675, sedangkan hasil uji signifikansinya Fiest 18,971 hasil ini dikonsultasikan dengan Fased pada taraf kepercayaan 1% menunjukkan angka 4,82, dengan demikian nilai Fresa lebih besar dari nilai Frabel (18,971 4,82) maka hubungan variabel motivasi dan pengawasan secara bersama-sama terhadap effektifitas kerja pegawai signifikan. 4. Persentase pengaruh variabel motivasi dan variabel pengawasan secara bersama-sama terhadap effektifitas kerja digunakan rumus koefisien determinasi hasilnya menunjukkan 0,46. Dengan demikian persentase pengaruh variabel motivasi dan variabel pengawasan terhadap variabel effektifitas kerja adalah 46%, sedangkan sisanya 54% merupakan faktor- faktor lain di luar penelitian ini yang juga ikut mempengaruhi effektifitas kerja pegawai. Dari hasil pengujian hipotesa diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel motivasi, variabel pengawasan dengan variabel effektifitas kerja pegawai adalah murni dan signifikan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain