Text
SKRIPSI PENGARUH PEMBINAAN PEGAWAI DAN SPESIALISASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERKEBUNAN PROPINSI JAWA TENGAH
Suatu kenyataan bahwa untuk mewujudkan tujuan organisasi tidak terlepas dari produktivitas kerja pegawainya, adapun produktivitas kerja dapat diukur dari prestasi kerja pegawai.
Prestasi kerja pegawai dapat terwujud tidak dengan sendirinya, namun harus didukung dengan system kerja yang baik dan berkesinambungan, system tersebut diantaranya adalah pola pembinaan pegawai dan spesialisasi kerja yang tepat.
Atas dasar hal tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini
adalah "Apakah ada pengaruh pembinaan pegawai dan spesialisasi kerja dengan prestasi kerja pegawai Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Tengah?"
Dalam penelitian sosial perumusan hipotesa sangat penting, hal ini dikarenakan dengan adanya hipotesa diharapkan penelitian dapat disusun dengan sistematis serta uraian yang ada dapat diharapkan terfokus kepada pokok permasalahan yang ada.
Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis mengemukakan hipotesa sebagai berikut:
A. Hipotesa Mayor
Ada hubungan pembinaan pegawai dan spesialisasi kerja dengan peningkatan prestasi kerja pegawai.
B. Hipotesa Minor
1. Ada hubungan yang positif antara pembinaan pegawai terhadap peningkatan prestasi kerja.
2. Ada hubungan yang positif antara spesialisasi kerja terhadap prestasi kerja.
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari masalah yang dihadapi, setelah penulis sajikan data mengenai pembinaan pegawai dan spesialisasi kerja dengan prestasi kerja pegawai di Kantor Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Tengah, berikut ini penulis sajikan pengujian hipotesa sesuai dengan data yang diperoleh.
Dalam perhitungan ini akan dicarai dengan analisa Korelasi Product Moment hubungan antara variabel:
1. Pengaruh pembinaan pegawai dan prestasi pegawai dengan hasil rxâ‚y yang dikonsultasikan dengan r tabel teoritis dengan N= 21 pada taraf signifikasi 1%. Oleh karena r tabel 0,496 maka rxâ‚y berarti lebih dari dari r tabel (0,667 lebih dari 0,496) dengan demikian pengaruh antara pembinaan pegawai terhadap prestasi kerja dapat diterima.
2. Pengaruh spesialisasi kerja dengan prestasi kerja pegawai dengan hasil rxâ‚‚y ini kemudian dikonsultasikan dengan r tabel teoritis dengan N = 21 pada taraf signifikasi 1%. Oleh karena r tabel 0,496, maka rxâ‚‚y lebih dari r tabel (0,778 lebih dari 0,496), dengan demikian pengaruh antara spesialisasi kerja dengan prestasi kerja dapat diterima.
3. Pengaruh antara variabel pembinaan pegawai dengan spesialisasi kerja menghasilkan rxâ‚xâ‚‚ ini kemudian dikonsultasikan dengan r tabel teoritis dengan N =21 pada taraf signifikasi 1%. Oleh karena r tabel = 0,496, maka rxâ‚xâ‚‚ berarti lebih dari r tabel (0,710 lebih dari 0,496), dengan demikian pengaruh antara pembinaan pegawai dengan spesialisasi kerja dapat diterima.
Kesimpulannya adalah bahwa hipotesa yang dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pembinaan pegawai dan spesialisasi kerja secara bersama-sama dengan prestasi kerja pegawai dapat diterima.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain